Mengenang Ricky Yacobi, Striker Legendaris Timnas Indonesia

Mengenang Ricky Yacobi, Striker Legendaris Timnas Indonesia
Ricky Yacobi (c) Bola.com/Adreanus Titus

Bola.net - Dunia sepak bola Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya. Striker legendaris Timnas Indonesia, Ricky Yacobi, meninggal dunia, Sabtu (21/11/2020).

Ricky meninggal di usia 57 tahun. Pria kelahiran Medan, Sumatera Utara tersebut mengembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Angkatan Laut Mintohardjo, Jakarta Pusat. Dia diduga mengalami serangan jantung saat bermain bola di Lapangan ABC, Senayan.

Ricky Yacobi adalah penyerang terbaik yang pernah dimiliki Indonesia pada masanya. Namanya begitu melambung di jagad sepak bola tanah air pada era 80-an sampai awal 90-an.

Ricky dikenal sebagai penyerang haus gol dengan permainan cepat. Dia kerap menjadi langganan timnas Indonesia karena penampilan apiknya bersama Arseto Solo, klub yang membesarkan namanya setelah PSMS Medan.

1 dari 3 halaman

Medali Emas Bersama Timnas

View this post on Instagram

A post shared by PSSI (@pssi)

Lahir di Medan pada 12 Maret 1963, Ricky Yacobi mengawali karir profesionalnya di PSMS Medan pada awal 1980-an. Dia lalu hijrah ke Arseto Solo hingga dilirik timnas Indonesia.

Di timnas, karir Ricky cukup melambung, dia dikenal lewat aksinya ke gawang Uni Emirate Arab pada Asian Games 1986 di Korea Selatan. Kala itu, dia mencetak gol jarak jauh ke gawang UEA lewat tendangan voli.

Sayangnya, langkah Indonesia pada ajang olahraga tingkat Asia itu terhenti di semifinal. Tim Merah Putih harus takluk kepada tuan rumah, Korea Selatan.

Namun, setahun kemudian, Ricky yang didapuk sebagai kapten mampu mempersembahkan prestasi untuk timnas Indoneia. Dia dan rekannya menjuarai SEA Games 1987 yang berlangsung di Jakarta.

2 dari 3 halaman

Hijrah ke Jepang

Penampilan apik bersama timnas Indonesia di dua even internasional membuat namanya terdengar sampai ke Jepang. Dia kemudian mendapat tawaran dari klub Matsushita FC yang kini bernama Gamba Osaka.

Ricky tentu tidak menyia-nyiakan tawaran yang datang dari negeri Sakura tersebut. Pada tahun 1988, dia resmi memperkuat tim yang bermarkas di Osaka itu.

Namun, karir Ricky di Jepang tidak berlangsung lama karena masalah adaptasi. Dia tercatat hanya tampil empat kali bersama Matsushita FC dan menyumbang satu gol.

3 dari 3 halaman

Pensiun dan Mendirikan SSB

Gagal di Jepang bukan menjadi akhir dari karir Ricky. Dia masih melanglang buana di pentas sepak bola tanah air setelah perjalanan singkat di Osaka.

Dia kembali ke Arseto Solo dan menghabiskan waktunya bersama si Biru Langit selama tiga tahun. Dia juga sempat hijrah ke PS BPD Jateng dan PSIS Semarang sebelum akhirnya gantung sepatu pada pertengahan tahun 90-an.

Setelah pensiun, aktivitasnya tidak jauh dari dunia sepak bola. Dia mendirikan SSB Ricky Yacobi di Jakarta dan membebaskan iuran untuk pemain muda bertalenta yang kurang mampu.

Di usianya yang semakin senja, Ricky juga tetap aktif bermain bola termasuk masih mampu mempersembahkan gol untuk timnas Indonesia Legends 2011 silam ke gawang Milan Glorie. Bahkan, hingga akhirnya hayatnya, Ricky tidak lepas dari sepak bola, permainan yang begitu dicintainya.

Selamat Jalan, Ricky Yacobi.

(Bola.net/Mustopa El Abdy)

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR