Malang Raya
Pameran Kartun Selesai, Sekda Kota Malang Ikut Berperan Jadi Pembunuh Setan Korupsi
Pameran kartun yang dilaksanakan oleh Partai Kartunis Ngalam (Paitun) sejak Kamis (31/10/2019) adalah laku yang positif untuk mengingatkan pemerintah
Penulis: Aminatus Sofya | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Pameran kartun ‘Reformasi Dikorupsi’ resmi ditutup, Sabtu (2/11/2019).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Wasto, berkesempatan tampil dalam aksi teaterikal membunuh setan korupsi bersama staff OPD dan masyarakat sipil.
Menurut Wasto, pameran kartun yang dilaksanakan oleh Partai Kartunis Ngalam (Paitun) sejak Kamis (31/10/2019) adalah laku yang positif untuk mengingatkan pemerintah.
• Namanya Risa Santoso, Rektor Cantik Berusia 27 Tahun di Institut Teknologi & Bisnis ASIA Malang
• Viral Tarif Baru Parkir Bandara Abdulrachman Saleh Malang Sangat Mahal, Penjelasan Kapuskop Ditunggu
• Raih IPK 4.00, Wakapolrestabes Surabaya AKBP Leo Jadi Lulusan Terbaik Doktoral UB Kota Malang
“Aksi teatrikal tadi bagus, inspiratif sehingga membuat saya kagum dengan apa yang sudah dilakukan oleh para seniman ini,” tutur Wasto, Sabtu (2/11/2019).
Ia tak menampik bahwa praktik korupsi yang jamak terjadi membuat pengelolaan potensi daerah tak maksimal.
Karenanya, Pemkot Malang berupaya menanamkan pendidikan karakter anti korupsi sejak dini melalui penghapusan pelajaran baca, tulis dan hitung (Calistung) di tingkat PAUD dan TK.
• Nikita Mirzani Ungkap Perlakuan Kekasih Bulenya Pada 3 Anaknya, Singgung Virus Cabe-Cabean
• Ingat Avriellia Shaqqila, Model yang Tertangkap Bersama Vanessa Angel? Ini Kabarnya Sekarang
“Jika anak-anak sejak punya karakter bagus, maka saat dewasa nanti, ketika dia jadi pemimpin daerah atau politik maka potensi yang ada di daerah akan bisa dikelola secara maksimal,” ucap dia.
Kota Malang kata Wasto terus berupaya memerangi korupsi lewat berbagai cara salah satunya menerbitkan Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 45 tahun 2019 tentang tentang Implementasi Pendidikan Antikorupsi.
Selain itu, diterbitkan pula Perwali tentang Analisa Standar Biaya (ASB) yang sudah mulai diterapkan di lingkungan Pemkot Malang.
“Jangan sampai kegiatan yang mirip atau bahkan sama tapi antar OPD beda harga. Maka ASB ini lah yang akan menstandarisasi sebuah kegiatan yang sama dengan harga yang tidak boleh beda,” ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Paitun, Waristho, mengatakan pameran ini menghadirkan karya-karya kartunis dari berbagai daerah di Indonesia.
Mulai Jogja, Aceh, Bandung, Bali, Solo, Semarang, Surabaya dan tentu dari Kota Malang.
“Kartun ini bisa menjadi bagian dari kontrol sosial dan mengomunikasikan apa yang dikehendaki rakyat kepada pemerintah. Ketika bahasa verbal terlalu frontal maka melalui gambar bisa kita sampaikan,” kata Waristho.