Sukses

Torro Margens dan Infeksi Lambung yang Menyebabkannya Anfal serta Muntah Darah

Menurut anak laki-lakinya, Torro Margens meninggal dunia karena penyakit infeksi lambung.

Liputan6.com, Jakarta Torro Margens baru diketahui memiliki infeksi lambung sebelum meninggal dunia. Hal ini diungkapkan Toma, anak pertama aktor yang terkenal karena peran antagonisnya.

Kepada sejumlah wartawan, Toma mengatakan adanya penyakit itu baru diketahui saat Torro Margens syuting film terbaru di Yogyakarta. "Sebelumnya enggak pernah ada keluhan," dia menegaskan.

Di mata anak laki-lakinya, Torro Margens adalah orang yang sangat kuat dan nyaris tak pernah mengeluh sakit apa pun. "Dia kuat banget, masih syuting terus," katanya menambahkan.

Toma melanjutkan, ayahnya itu baru pertama kali masuk rumah sakit di sepanjang hidupnya, yakni saat kondisinya benar-benar menurun dan mengalami muntah darah.

"Iya, sepulang syuting di Yogyakarta terus anfal, muntah darah," kata dia. Torro Margens pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syamsudin SH, Sukabumi, Jawa Barat. Dia kemudian dinyatakan meninggal dunia pada Jumat, 4 Januari 2018, kira-kira pukul 01.00 WIB.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Infeksi Lambung yang Menyebabkan Torro Margens Muntah Darah

Salah seorang dokter dari Klik Dokter, Nabila Viera Yovita, yang mendengar kabar ini membenarkan bahwa infeksi lambung bisa menyebabkan pasiennya muntah darah.

Menurut Nabila, infeksi lambung bisa terjadi karena adanya bakteri Helicobacter pylori. Bakteri ini, sejak pertama kali ditemukan pada 1982, disebut oleh peneliti sebagai penyebab utama terjadinya luka di lambung.

Prosesnya, setelah Helicobacter pylori masuk ke dalam tubuh, bakteri menyerang lapisan lambung yang biasanya melindungi Anda dari asam lambung.

"Ketika bakteri telah melakukan kerusakan, asam dapat menembus lapisan lambung sehingga menyebabkan luka," kata Nabila menjelaskan dikutip Health Liputan6.com pada Jumat, 4 Januari 2018.

Luka itu mengakibatkan terjadinya perdarahan, infeksi, bahkan menghambat makanan untuk bergerak sesuai rutenya melalui saluran pencernaan.

Bakteri tersebut bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui banyak cara. Biasanya lewat makanan, air, bahkan alat makan. Dan juga sering terjadi di wilayah-wilayah yang memang kekurangan air bersih, serta sistem pembuangan kotoran yang kurang baik.

"Seseorang bisa tertular bakteri tersebut lewat kontak air liur atau cairan tubuh lainnya dari mereka yang telah terinfeksi," kata Nabila.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini