Amerika Serikat Minat Investasi di Sektor Geothermal

Amerika Serikat Minat Investasi di Sektor Geothermal

- detikFinance
Sabtu, 23 Jul 2011 16:17 WIB
Nusa Dua - Banyak investor asal Amerika Serikat (AS) terkejut akan potensi energi geothermal yang ada di Indonesia. Dengan pemanfaatan geothermal yang baru 1%, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) siap memaksimalkan investasi pada sektor tersebut.

Demikian disampaikan Ketua BKPM, Gita Wirjawan di sela-sela regional entrepreneurship summit, di Nusa Dua Bali, Sabtu (23/7/2011).

"Tadi banyak investor AS yang juga agak kaget ketika saya ceritakan tentang potensi geothermal Indonesia besar dan itu bagus ramah lingkungan," paparnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan potensi panas bumi Indonesia yang mencapai 40% dari total potensi panas bumi dunia, membuat investasi di bidang geothermal sangat menjanjikan. Hingga kini baru 1% potensi geothermal yang bisa Indonesia manfaatkan.

"1% yang direalisasikan. Jadi masih banyak sekali ke depan. Potensi geothermal yang paling banyak di Sumatera Selatan, Jawa dan Bali. Cari saja yang ada volcano," paparnya.

Ke depan, pemerintah siap mengemas regulasi terkait geothermal agar semakin 'seksi' dan banyak investor melakukan investasi di panas bumi.

"Kita masih membuat kerangka regulasi. Lokasi sudah ada, tapi kerangka regulasinya kan mengenai tarif. Tarifnya harus jelas. 8,5-9 sen per Kilowatt. Itu sudah komersil, yang masuk akal," tegasnya.

Gita menambahkan, dengan semakin banyaknya investasi langsung di Indonesia menjadikan RI jadi kekuatan ekonomi baru dunia dalam 20 tahun ke depan. "Jika dalam 2020 kekuatan ekonomi dunia adalah Cina, AS, Jerman, India dan Brazil, maka di 2030 akan menjadi Cina, AS, India, Brazil dan tebak siapa? Indonesia," imbuh Gita.

(wep/ang)