Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Terungkap di Sidang, Ini Deretan Pemberian SYL ke Biduan Nayunda
29 Mei 2024 20:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Biduan Nayunda Nabila mengaku menerima sejumlah uang dan barang dari pejabat Kementerian Pertanian (Kementan) atas arahan dari Syahrul Yasin Limpo (SYL ).
ADVERTISEMENT
Uang dan barang itu diterima Nayunda dari eks Sekjen Kementan Kasdi Subagyono, eks Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan Muhammad Hatta, dan ajudan eks Menteri Pertanian SYL, Panji Harjanto.
Hal itu disampaikan Nayunda saat dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan kasus gratifikasi SYL dkk, di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Rabu (29/5).
Dari Kasdi, Nayunda menyebut menerima uang sekitar Rp 25 juta. Kasdi pun membenarkan uang itu diberikan berdasarkan arahan SYL.
"Betul, Pak, arahan dari Pak Menteri, Pak," kata Kasdi kepada hakim dalam persidangan.
Selain itu, Nayunda juga pernah menerima uang dari Panji Rp 10 juta, dalam beberapa kali pemberian. Uang itu juga diberikan berdasarkan perintah dari SYL.
Panji menyebut, uang itu dimintanya dari Biro Umum Kementan.
ADVERTISEMENT
"Uang itu dari mana dikasihnya? Uang siapa?" tanya Ketua Majelis Hakim Rianto Adam Pontoh dalam persidangan.
"Biasanya saya minta Biro Umum, izin, Yang Mulia," jawab Panji.
Tak hanya itu, Nayunda juga mengaku menerima barang berupa kalung emas yang sepaket dengan tas Balenciaga berwarna hitam. Barang itu diterimanya dari Muhammad Hatta, atas perintah SYL.
"Itu jadi sekalian, Yang Mulia, jadi di tas itu ada, di paper bag itu ada kalungnya juga, begitu,” jelas Nayunda.
“Oh, kalung emas diserahkan oleh Muhammad Hatta?” hakim mempertegas.
“Iya,” Nayunda membenarkan.
Nayunda pun mengaku tidak mengetahui bahwa pemberian yang diterima itu bersumber dari dana Kementan.
Sehingga, hakim meminta agar Nayunda segera mengembalikan semua barang dan uang dari SYL yang di luar dari bayaran nyanyi.
ADVERTISEMENT
“Saudara tahu enggak sebagian uang yang diserahkan kepada Saudara itu adalah uang Kementerian, Kementerian Pertanian, tahu atau tidak?” tanya hakim.
“Tidak tahu, Yang Mulia,” kata Nayunda.
“Tidak tahu Saudara ya, kalau Saudara profesional, nyanyi, dibayar Rp 20 juta itu wajar, enggak perlu Saudara kembalikan itu. Karena itu profesional, Saudara jasa nyanyi, kan, tapi di luar itu, ya, di luar itu, Saudara harus kembalikan, ya,” tutur hakim.
“Apalagi yang gaji tadi itu, gaji tadi harus diingat Rp 45 juta itu Saudara enggak berhak untuk menerima itu, Saudara harus kembalikan, kalau enggak, Saudara akan susah sendiri nanti, Saudara harus pertanggungjawabkan itu,” kata hakim.
Nayunda mengangguk.
Gaji dari Honorer Kementan
Nayunda juga mendapatkan gaji Rp 4,3 juta sebulan sebagai honorer di Kementan. Padahal, dia hanya bekerja 2 hari saja, tetapi gaji itu tetap mengalir ke rekeningnya. Total mencapai Rp 45 juta.
ADVERTISEMENT
"Ini kalau dirupiahkan 45 juta rupiah loh kalau ditotalkan yang saudara terima, benar hanya 2 hari (kerja) ya?" tanya hakim kepada Nayunda.
"2 hari Yang Mulia," jawab Nayunda.
Cicilan Apartemen
Nayunda juga mengaku sempat meminta kepada SYL untuk membayar cicilan apartemennya selama 2 bulan.
“Kalau fasilitas tidak ada, sih, Pak. Cuma saya pernah minta tolong langsung ke Pak Menteri […] untuk pembayaran cicilan apartemen, sih, Pak, saat itu,” kata Nayunda kepada hakim.
Cincin, Bunga hingga Kue Ulang Tahun
Selain itu, Nayunda juga mengakui pernah menerima cincin dari SYL. Kemudian, SYL pernah disebut memberikan hadiah kepada Nayunda berupa kue ulang tahun dan bunga.
Kasus SYL
Dalam kasusnya, SYL diduga melakukan pemerasan dan gratifikasi di lingkungan Kementan. Uang kemudian dikumpulkan SYL melalui orang kepercayaannya, yakni Kasdi Subagyono dan Muhammad Hatta.
ADVERTISEMENT
Uang dikumpulkan dari lingkup eselon I, para Dirjen, Kepala Badan, hingga sekretaris masing-masing eselon I.
Besarannya mulai dari USD 4.000-10.000. Total uang yang diduga diterima SYL ialah sebesar Rp 13,9 miliar. Namun, dalam akhir penyidikan KPK, nilainya membengkak menjadi Rp 44,5 miliar.
Hasil rasuah itu lalu diduga digunakan untuk keperluan pribadinya dan keluarga.