Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
PKB soal Cak Imin Dipingit: Tidak Boleh Bertemu Ketum Parpol Lain
19 Juni 2023 13:44 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Rapat pleno DPP PKB memutuskan memingit Muhaimin Iskandar alias Cak Imin untuk tidak bicara apa pun jelang Pemilu 2024.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB, Jazilul Fawaid menyebut, Cak Imin juga dilarang bertemu dengan ketua umum parpol lainnya.
"Ya secara otomatis berarti enggak bisa ketemu dengan [ketua umum partai] yang lain. Namanya dipingit kan enggak boleh ketemu pengantin yang lain," kata Jazilul kepada wartawan di Kantor DPP PKB, Jakarta, Senin (19/6).
Jazilul juga menegaskan, partai mana pun yang ingin bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), harus setuju mengusung pasangan Muhaimin Iskandar dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
"Bahwa Pak Muhaimin, menurutnya PKB, keputusan DPP, Pak Muhaimin calon pengantin. Berarti bagi PKB, Pak Muhaimin ini bagi PKB sudah diputuskan menjadi pengantin," ujar Jazilul.
"Terus, kita kan koalisinya dengan Gerindra. Ya siapa lagi [pasangannya] kalau bukan Pak Prabowo?" ungkapnya.
Jazilul menjelaskan, apabila ada partai lain yang hendak bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, konstelasi pasangan capres dan cawapresnya tidak akan dimulai dari awal pembahasannya. Mereka akan tetap mengusung Prabowo-Cak Imin.
ADVERTISEMENT
"Kalau ibarat-ibarat ya jauh, namanya ibarat. Ibarat masih jauh. Kalau sekarang sudah dekat. Jangan bicara ibarat-ibarat," tandas Jazilul.
Dalam rapat pleno yang digelar DPP PKB, Senin (19/6), di Markas DPP PKB, Jakarta, diputuskan jika Cak Imin akan dipingit. Ketua DPP PKB, Yusuf Chudlori (Gus Yusuf) mengatakan, Cak Imin diminta agar tidak memberikan keterangan apa pun terkait dengan Pilpres 2024.
"Rapat pleno DPP [PKB] akhirnya memutuskan agar Gus Muhaimin Iskandar mulai hari ini dipingit, kalau bahasa Jawa dipingit, tidak boleh berbicara soal pilpres," kata Gus Yusuf kepada wartawan di Kantor DPP PKB, Jakarta, Senin (19/6).