Risma soal Kasus Bansos Beras yang Diusut KPK: Terkait BGR, Saya Tidak Tahu

24 Mei 2023 13:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Sosial Tri Rismaharini saat konferensi tentang penggeledehan gedung Kementerian Sosial oleh KPK di Jakarta, Rabu (24/5/2023). Foto: ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Sosial Tri Rismaharini saat konferensi tentang penggeledehan gedung Kementerian Sosial oleh KPK di Jakarta, Rabu (24/5/2023). Foto: ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
ADVERTISEMENT
KPK sedang mengusut kasus dugaan korupsi bansos di Kemensos. Tepatnya, terkait penyaluran bantuan sosial beras untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Tahun 2020 sampai 2021.
ADVERTISEMENT
Pada Selasa kemarin, penyidik KPK menggeledah kantor Kemensos terkait penyidikan itu. Ada sejumlah bukti yang diamankan dari hasil geledah.
Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma turut membenarkan soal penggeledahan di kantornya itu. Namun, ia tak mengetahui detail kasus yang sedang diusut KPK. Meski demikian, dia sudah menduga kasus apa yang dimaksud.
"Saya langsung nangkep pasti kaitannya dengan BGR (Bhanda Ghara Reksa), karena memang anggarannya dari situ," kata Risma ke wartawan di kantornya, Rabu (24/5).
BGR ialah BUMN yang ikut terlibat dalam penyaluran bantuan kepada masyarakat terdampak COVID-19. Diduga, BGR mendistribusikan bantuan sosial sembako milik Kementerian Sosial sebanyak 1,65 juta paket.
Risma semakin yakin ketika melihat berita acara penggeledahan KPK itu. Tercantum mengenai kaitannya dengan BGR itu.
ADVERTISEMENT
Meski kasus yang sedang diusut KPK itu kurun 2020 hingga 2021, Risma berdalih tidak terlibat. Bahkan ia mengaku tak tahu menahu soal bansos itu.
"Jadi saya dilantik Pak Presiden itu 27 Desember 2020, kejadiannya ini sekitar bulan September," ujar Risma.
Salah satu lokasi yang digeledah KPK ialah ruang kerja Sekretariat Ditjen Pemberdayaan Sosial Kemensos. Risma pun mengaku aneh dengan penyaluran bansos yang kini sedang diusut KPK.
"Kenapa yang duitnya di Dayasos (Pemberdayaan Sosial) kenapa kemudian ada orang dari Linjamsos (Perlindungan Jaminan Sosial) turut serta, itu saja yang saya heran, tapi kan saya tidak tahu case kejadiannya itu kayak apa, itu ya, clear," papar Risma menegaskan diri tidak tahu dengan kasus tersebut.
ADVERTISEMENT
Kader PDIP itu pun menambahkan bahwa dirinya tidak setuju dengan bansos berupa barang, dalam hal ini beras. Menurut Risma, ia sudah mendapat amanat dari Jokowi untuk menyalurkan bansos berupa uang.
"Saya pegang perintah Bapak Presiden bukan dalam bentuk barang, karena bagi saya itu saya lebih enak. Kenapa? karena kalau dalam bentuk barang itu pasti pengawasannya rumit, saya akan habis waktu saya untuk pengawasan ini pasti, makanya saya juga seneng," ungkap mantan Wali Kota Surabaya ini.
Terkait kasus ini, KPK belum menjelaskan konstruksi perkaranya. Namun, sudah ada tersangka yang dijerat. Salah satu tersangkanya disebut-sebut ialah Kuncoro Wibowo.
M Kuncoro Wibowo. Foto: Twitter/@mkuncoro_w
Ia menjabat sebagai direktur utama BUMN dalam bidang logistik, Bhanda Ghara Reksa (BGR) Logistic selama 3 tahun setengah sampai Desember 2021 lalu.
ADVERTISEMENT
Terkait status tersangka tersebut, Kuncoro belum memberikan pernyataan ke publik. Ia sempat menjabat Dirut Transjakarta sekitar 2 bulan sebelum akhirnya mundur.
Belum ada informasi resmi yang disampaikan oleh KPK terkait status Kuncoro. KPK hanya membenarkan bahwa kasus tersebut sudah naik penyidikan.
Belum ada pernyataan dari Kuncoro terkait kasus tersebut. Saat ini, ia belum ditahan KPK.