
DENPASAR, BALIPOST.com – Tim FORKI Bali berkekuatan 16 karateka keluar sebagai juara umum pada Kejuaraan Internaaional Piala Raja 1022, di GOR Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, 8-11 Desember. Alhasil, tim FORKI menyabet 7 emas, 4 perak, dan 4 perunggu.
Ketujuh emas dipersembahkan karateka Komang ‘Lolak’ Sastrawan (kumite junior -61 kg), sekaligus dinobatkan menjadi karateka best of the best junior putra. Selanjutnya, I Gede Arya Puja Adnyana (kumite junior +76 kg), Kadek Berlian Adhi Pranatha (kumite senior -67 kg), I Komang Astawa Setiabudi (kumite senior -75 kg), Gusti Rahardian Parameswari (kumite senior -50 kg putri), Ni Made Dwi Kartika Aprianti (kumite junior -59 kg putri), serta Ni Luh Putu Kompyang Purwandani (kumite senior -68 kg putri).
Manajer Tim Putu Chris Budhi Setyawan, yang dikontak, Senin (12/12), menjalaskan, pihaknya sama sekali tak menyangka jika tim FORKI Bali juara umum. “Padahal, kami ingin juara umum dengan melibatkan 35 karateka, sebagai proyeksi skuad tim Pra PON. “Kenyataannya, setelah kami memanggil 35 atlet. Namun yang bersedia tampil hanya 16 atlet, sisanya tidak diizinkan pihak kampus maupun tempat kerjanya, sebab sebelumnya mereka juga berlaga di event kejurnas,” kilah Chris Budhi.
Apalagi, kata dia, persiapan yang mepet dan hanya sempat berlatih empat kali, spontan berangkat ke Yogyakarta, naik bus. “Bahkan, kami tak menyangka dinyatakan juara umum, mengingat pesertanya mencapai 2.400 yang terbaik dari berbagai provinsi, termasuk dari Malaysia,” paparnya.
Pada bagian lain, Ketua FORKI Bali Armand Setiawan, Senin (12/12), mengemukakan, dirinya kaget Bali juara umum, walaupun biaya mengirit dengan menumpang bus, tetapi menelorkan juara baru. “Merke ini embrio karateka Bali ke depan, tetapi sebagian juga bekum bisa bisa menyumbang medali,” jelasnya. (Daniel Fajry/Balipost)