Asosiasi E-Commerce Respons Permintaan Free Ongkir Dihapus

tim | CNN Indonesia
Kamis, 04 Agu 2022 06:33 WIB
Asosiasi e-commerce angkat suara mengenai permintaan perusahaan logistik yang ingin menghapus kebijakan bebas ongkos kirim (free ongkir).
Asosiasi e-commerce angkat suara mengenai permintaan perusahaan logistik yang ingin menghapus kebijakan bebas ongkos kirim (free ongkir). Ilustrasi. (AP/Ng Han Guan).
Jakarta, CNN Indonesia --

Asosiasi e-commerce angkat suara mengenai permintaan perusahaan logistik yang ingin menghapus kebijakan bebas ongkos kirim (free ongkir).

Ketua Umum Indonesia E-Commerce Association (idEA) Bima Laga mengatakan kebijakan free ongkir tidak sepenuhnya ditanggung oleh perusahaan logistik. Namun, layanan gratis itu ditanggung bersama antara platform e-commerce, pedagang (merchant), dan perusahaan logistik itu sendiri.

Bahkan, menurutnya tidak sedikit perusahaan logistik yang menawarkan diskon biaya ongkir lebih besar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi saya bingung kalau ada klaim perusahaan logistik jadi pihak yang dirugikan dan dianggap menanggung semua biaya," kata Bima kepada CNNIndonesia.com, Rabu (3/8).

ADVERTISEMENT

Ia menjelaskan bentuk kerja sama itu umumnya merupakan kesepakatan tersendiri antara ketiga pihak tadi. Berbagai perusahaan logistik pun menawarkan besaran diskon yang berbeda.

Bima juga menuturkan penawaran free ongkir itu jarang sekali diberikan kepada konsumen. Jika pun ada, hal tersebut dilakukan atas subsidi masing-masing pihak.

"Kalau mereka (perusahaan logistik) mau menghapus, mereka enggak perlu menawarkan program ongkir itu," imbuhnya.

Meski demikian, Bima mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dan melakukan pengecekan kembali ke perusahaan logistik yang menjadi mitra. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengeluaran perusahaan pengiriman itu untuk menanggung diskon ongkir.

Sebelumnya, Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) memberikan sinyal akan menghapus layanan free ongkir kepada konsumen yang berbelanja online di e-commerce atau marketplace.

"Kami ingin bertransformasi bagaimana istilah free ongkir bebas kirim yang melekat di konsumen ini bisa pelan-pelan dieliminasi," ungkap Sekjen Asperindo Trian Yuserma dalam Webinar: Prospek Pemulihan Ekonomi Indonesia di Tengah Perubahanan Geopolitik Pasca Pandemi.

Trian menjelaskan layanan free ongkir hanya ada di Indonesia. Sejauh ini, belum ada negara lain yang memberikan layanan free ongkir kepada konsumen.

"Tantangan yang kami lihat di industri ini ada fenomena free ongkir, hanya ada di Indonesia free ongkir ini," ujar Trian.

Sementara, pengusaha logistik membutuhkan dana besar untuk membayar biaya operasional dari gedung hingga bayar karyawan. Oleh karena itu, jika layanan free ongkir dilanjutkan, maka akan membebankan perusahaan logistik.

Oleh karena itu, ia juga meminta bantuan pemerintah terkait kebijakan tarif logistik di dalam negeri. Hal itu dibutuhkan agar industri tetap bertumbuh ke depannya.

"Kami ingin regulasi free ongkir menjadi sebuah atensi pemerintah agar industri tetap tumbuh baik," pungkas Trian.

[Gambas:Video CNN]



(mrh/sfr)


[Gambas:Video CNN]
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER