Agen perjalanan wisata di Labuan Bajo, NTT kembali melayani wisatawan setelah mogok sejak 1 Agustus 2022 akibat kenaikan tiket masuk ke Pulau Komodo menjadi Rp3,75 juta per orang per tahun.
Mengutip Antara, Rabu (3/8), suasana di pintu kedatangan Bandara Komodo Labuan Bajo telah dipenuhi oleh para agen perjalanan wisata yang menawarkan tumpangan sejak pagi hingga siang.
"Para anggota Asosiasi Angkutan Wisata Darat (Awstar) Labuan Bajo bersepakat untuk memulai normal melayani tamu yang akan datang ke Labuan Bajo dan memberi rasa nyaman kepada tamu yang kembali karena selama ini tidak ada pelayanan kepariwisataan," kata salah seorang pengurus Awstar John Apong yang ditemui di Bandara Komodo Labuan Bajo, NTT, Rabu.
Suasana ini tidak terlihat pada beberapa hari lalu karena aksi mogok pelaku perjalanan wisata di Labuan Bajo terkait kenaikan tiket Rp3,75 juta per orang per tahun ke Pulau Komodo dan Pulau Padar.
John mengatakan berdasarkan kesepakatan yang telah dibuat, Selasa (2/8), Awstar telah kembali melayani para tamu yang berkunjung ke Labuan Bajo dalam hal jasa angkutan darat.
"Kita pikirkan kepentingan nasional dan lokal. Pelayanan kita bukan hanya pariwisata tapi orang banyak yang butuh jasa pelayanan ini," kata dia.
Pantauan di Bandara Komodo Labuan Bajo, tidak ada lagi angkutan umum yang mengantar calon penumpang ke bandara. Selain itu, mobil dinas dan angkutan bus milik pemerintah juga sudah tidak tersedia lagi di area penjemputan penumpang.
Aktivitas di Bandara Komodo pun nampak kembali normal dengan para agen yang menawarkan jasa angkutan mobil kepada wisatawan yang keluar dari dalam ruang kedatangan bandara.
Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pihaknya akan mengevaluasi daerah wisata tersebut.
"Nanti kami akan lihat lagi karena memang ada konservasi dan rehabilitasi yang dilakukan, ditambah lagi dengan adanya pembatasan jumlah, tentu kami akan perhatikan dan akan kami bahas dengan kementerian teknis," kata Airlangga di Jakarta.
Sebelumnya, Asosiasi Pelaku Wisata dan Individu pelaku wisata Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) menyatukan persepsi dalam nota kesepahaman (MoU )untuk menghentikan aktivitas pariwisata di kawasan wisata pada Agustus mendatang. Kesepakatan 'mogok serentak' itu merupakan bagian dari protes mereka terkait rencana pemerintah menaikkan harga tiket masuk Pulau Komodo mencapai Rp3,7 juta per orang pada 1 Agustus 2022.
"Kami bersepakat untuk menghentikan semua jenis pelayanan jasa pariwisata di Kepulauan Taman Nasional dan di seluruh destinasi wisata di Manggarai Barat mulai 1-31 Agustus 2022," kata Koordinator Pelaku Wisata dan Individu Pelaku Wisata Kabupaten Manggarai Barat Rafael Taher pekan lalu.
Para pelaku wisata itu seperti pemilik kapal wisata, pemilik penyedia jasa transportasi darat, pemilik restoran, pemilik hotel, fotografer, guide, pelaku usaha kuliner.
Rafael menegaskan aksi mereka itu adalah bentuk protes penolakan pelaku pariwisata di Manggarai Barat terkait kebijakan kenaikan harga tarif masuk taman Nasional Komodo oleh Pemerintah Provinsi NTT.
(dzu/sfr)