Inflasi Turki Sentuh 79,6 Persen per Juli, Tertinggi Sejak 1998

tim | CNN Indonesia
Rabu, 03 Agu 2022 15:51 WIB
Inflasi tahunan Turki mencapai 79,6 persen pada Juli 2022. Angka itu merupakan yang tertinggi sejak 24 tahun terakhir atau 1998 silam.
Inflasi tahunan Turki mencapai 79,6 persen pada Juli 2022. Angka itu merupakan yang tertinggi sejak 24 tahun terakhir atau 1998. Ilustrasi. (AP/Emrah Gurel).
Jakarta, CNN Indonesia --

Inflasi tahunan Turki mencapai 79,6 persen pada Juli 2022. Angka itu merupakan yang tertinggi sejak 24 tahun terakhir atau 1998.

Pada Juni lalu, inflasi negara yang dipimpin Presiden Recep Tayyip Erdogan itu mencapai 78,6 persen.

Dilansir dari AFP, Rabu (3), Turki jatuh ke dalam krisis ekonomi ketika Erdogan memulai eksperimen ekonomi untuk menurunkan harga konsumen dengan memangkas suku bunga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal, teori ekonomi konvensional meyakini suku bunga yang lebih rendah mendorong pertumbuhan dan mendorong harga dengan membangun permintaan.

ADVERTISEMENT

Saat ini, Turki memiliki tingkat bunga riil negatif 64,4 persen. Artinya, orang memiliki insentif yang kuat untuk membelanjakan sebanyak mungkin sebelum kehilangan nilai lebih.

Kendati demikian, Erdogan berulang kali memohon 'kesabaran' warganya dan bersumpah bahwa harga akan mulai turun lagi pada awal tahun depan.

Bank sentral memperkirakan tingkat inflasi akan kembali turun menjadi sekitar 40 persen saat Erdogan menghadapi pemilihan ulang yang sulit pada 2023 mendatang.

Para pemimpin oposisi dan banyak orang Turki tidak lagi mempercayai data resmi pemerintah.

Tingkat inflasi tahunan yang dilaporkan minggu ini di Istanbul yang dipimpin oleh tokoh partai oposisi yang populer mencapai hampir 100 persen.

Namun, studi bulanan yang dirilis oleh ekonom independen dari lembaga penelitian ENAG Turki menunjukkan harga stabil, meskipun pada tingkat yang jauh lebih tinggi dari yang dilaporkan oleh badan statistik negara.

ENAG mengatakan tingkat tahunan resmi kenaikan harga konsumen mencapai 176 persen pada Juli dibandingkan dengan 174 persen pada Juni.

Melansir Reuters, inflasi Turki melonjak selama beberapa waktu terakhir karena sejumlah alasan.

Pertama, bank sentral Turki (Central Bank of the Republic of Turkey/CBRT) menurunkan tingkat suku bunga acuannya sebesar 500 basis poin (bps) sejak September 2021.

Kedua, nilai tukar mata uang lira Turki merosot setelah CBRT memangkas tingkat bunga acuan. Ketiga, dampak dari invasi militer Rusia ke Ukraina yang membuat harga sejumlah komoditas melonjak dan berdampak ke harga barang di seluruh dunia, termasuk Turki.

[Gambas:Video CNN]



(sfr/bir)


[Gambas:Video CNN]
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER