Pertamina Pede Pertamax Turbo Cs Tetap Laris Meski Harga Naik

PT Pertamina Patra Niaga yakin bahan bakar minyak (BBM) pertamax turbo tetap laris, meski harganya naik Rp1.700 per liter dari Rp16.200 menjadi Rp17.900 per liter mulai Rabu (3/8).

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan BBM non subsidi ini memiliki pelanggan tersendiri sesuai dengan jenis kendaraannya. Sehingga, kenaikan harga ini dinilai tidak akan menurunkan jumlah pelanggan.

"Segmentasi pertamax turbo itu sudah jelas. Kendaraannya memang membutuhkan BBM dengan RON di atas 95. Kalau berpindah, akan berdampak pada mesin kendaraannya," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.

Karena keyakinan itu, Irto yakin pelanggan pertamax turbo, dexlite dan pertamina dex, tak akan berpindah ke BBM untuk kelas menengah ke bawah.

"Kalau (pindah) ke pertalite kelihatannya tidak, karena tidak sesuai dengan kebutuhan mesin kendaraannya," jelasnya.

Dengan kondisi seperti ini, Irto sekali lagi menekankan meski terjadi kenaikan harga, pertamax turbo cs masih tetap laris di penggunanya yang selama ini tercatat 5 persen dari total pelanggan BBM nasional.

"Pertamax turbo dan dex series bakal tetap kompetitif di kelasnya," ungkap Irto.

[Gambas:Video CNN]

Pertamina menaikkan beberapa jenis BBM nonsubsidi mulai Rabu ini. Dengan kenaikan ini, maka harga pertamax turbo di DKI Jakarta naik Rp1.700 dari Rp16.200 menjadi Rp17.900 per liter. Lalu harga dexlite naik Rp2.800 dari Rp15 ribu menjadi Rp17.800 per liter.

Selanjutnya, harga pertamina dex naik Rp2.400 dari Rp16.500 menjadi Rp18.900 per liter.

Sementara, harga pertamax (RON 92) tidak mengalami perubahan harga dan tetap Rp12.500 per liter. Begitu juga dengan harga pertalite tetap Rp7.650 per liter karena disubsidi pemerintah