Imbas Lonjakan Inflasi RI, Orang Miskin Bisa Makin Banyak

tim | CNN Indonesia
Rabu, 03 Agu 2022 06:45 WIB
Ekonom mewanti-wanti lonjakan inflasi bisa menyebabkan jumlah penduduk miskin di Indonesia bertambah.
Ekonom mewanti-wanti lonjakan inflasi bisa menyebabkan jumlah penduduk miskin di Indonesia bertambah. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar).
Jakarta, CNN Indonesia --

Inflasi Indonesia kembali mencatatkan rekor dengan tembus 4,94 persen di Juli 2022. Realisasi ini tertinggi sejak Oktober 2015.

Lonjakan inflasi ditopang oleh kenaikan sejumlah komoditas pangan seperti cabai rawit, bawang merah hingga ikan segar. Lalu ada juga kenaikan tarif angkutan udara, listrik serta sewa rumah.

Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai inflasi yang terbang tinggi ini akan memberikan dampak yang berat bagi masyarakat terutama kelas mengah bawah. Kelompok masyarakat ini diperkirakan bakal lebih mudah masuk jurang kemiskinan dengan inflasi yang tinggi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Inflasi membuat garis kemiskinan naik. Kelas menengah rentan yang sebelumnya tidak masuk kategori miskin bisa jadi orang miskin baru," kata dia kepada CNN Indonesia, Selasa (2/8).

ADVERTISEMENT

Menurutnya komponen garis kemiskinan sendiri 75 persen lebih berasal dari bahan makanan, maka sensitivitas terhadap lonjakan kemiskinan akibat inflasi pangan bergejolak (volatile food) bakal memberikan dampak signifikan.

Oleh karenanya, ia menilai pemerintah perlu mempersiapkan jaring pengaman sosial dalam bentuk bantuan pangan dan tunai. Bantuan ini utamanya diberikan kepada masyarakat kelas menengah rentan yang saat ini ada sekitar 115 juta jiwa.

"Sekarang yang disasar program bukan hanya orang miskin, tapi juga kelompok rentan termasuk pekerja yang upahnya tergerus inflasi," jelasnya.

Sementara , Ekonom CORE Yusuf Rendy mengatakan untuk saat ini inflasi belum memberikan dampak yang signifikan bagi semua masyarakat. Ini tercermin dari inflasi inti yang masih terjaga di bawah 3 persen.

"Dampak dari kenaikan inflasi saya kira belum sepenuhnya terasa oleh masyarakat, karena dari sisi produsen saat ini masih menahan kenaikan harga produksi untuk tidak ditransmisikan ke harga konsumen," ujarnya.

Meski tak semua merasakan kenaikan inflasi ini, beberapa masyarakat kelompok menengah ke bawah dinilai sudah merasakan tekanan. Apalagi jika inflasi yang tinggi ini terus berlanjut dalam waktu lama.

"Kita tahu bahwa beberapa bantuan terutama untuk kelompok kelas menengah yang tadinya disalurkan oleh pemerintah di tahun ini tidak disalurkan kembali," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]



(idy/sfr)


[Gambas:Video CNN]
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER