Menkeu Percaya Diri Ekonomi Tumbuh Lebih dari 5 Persen di Kuartal II

tim | CNN Indonesia
Senin, 01 Agu 2022 20:06 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani memprediksi ekonomi RI tumbuh lebih dari 5 persen pada kuartal II 2022.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memprediksi ekonomi RI tumbuh lebih dari 5 persen pada kuartal II 2022. Ilustrasi. (Muhammad Adimaja).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan sekaligus Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Sri Mulyani percaya diri ekonomi Indonesia tetap tumbuh di atas 5 persen pada kuartal II 2022.

"Dari sisi pertumbuhan ekonomi masih tumbuh di atas 5 persen (kuartal II 2022)," ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers, Senin (1/8).

Meski begitu, ia tetap mewaspadai beberapa faktor eksternal yang dapat mengganggu potensi pertumbuhan ekonomi RI. Salah satunya harga bahan pangan dan energi yang terus melonjak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perang Rusia-Ukraina telah membuat harga sejumlah barang semakin mahal. Alhasil, inflasi di sejumlah negara melonjak, tanpa terkecuali Indonesia.

ADVERTISEMENT

Dalam situasi ini, KSSK akan fokus memperhatikan sejumlah sektor yang belum pulih sejak tahun lalu, seperti akomodasi dan makananan minuman (mamin).

"Kalau sektor akomodasi dan mamin ini selalu stop and go, kalau ada pandemi sektor ini terpengaruh," kata Sri Mulyani.

Selain itu, KSSK melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga memberikan jaminan kredit agar perbankan tak takut mengucurkan pinjaman kepada semua sektor usaha.

"Kami berikan jaminan kredit sehingga sektor perbankan tidak segan memberikan (kredit)," jelas Sri Mulyani.

Sementara, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi ekonomi Indonesia tumbuh 5,05 persen pada kuartal II 2022. Ia menilai inflasi inti di RI masih rendah.

"Inflasi inti masih rendah dan pertumbuhan ekonomi sudah membaik mulai kuartal I 2022," ujar Perry.

Menurut dia, tingkat konsumsi meningkat pada kuartal II 2022. Hal itulah yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi periode April-Juni 2022.

"Konsumsi swasta naik di Ramadan kemarin dan akan terus naik, ini perlu dijaga demi momentum pertumbuhan," tutup Perry.

[Gambas:Video CNN]

(aud/bir)
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER