Alibaba Group Holding Ltd akan tetap mempertahankan keberadaannya di bursa saham AS atau New York Stock Exchange setelah sempat terancam delisting oleh otoritas Negeri Paman Sam tersebut karena tidak mau memberikan akses audit keuangan perusahaan.
Mengutip Reuters, Senin (1/8), saham Alibaba turun 4,5 persen di bursa Hong Kong, menyusul penurunan 11,1 persen di New York pada Jumat pekan lalu.
Perusahaan ini sempat terancam delisting oleh bursa AS karena tidak memenuhi persyaratan audit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Persyaratan audit ini diatur dalam Holding Foreign Companies Accountable Act (HFCAA) yang dimaksudkan untuk mengatasi perselisihan yang sudah berlangsung lama mengenai kepatuhan audit perusahaan-perusahaan China yang terdaftar di AS.
Salah satu pasalnya mengatakan perusahaan terbuka tidak bisa melakukan perdagangan di AS jika laporan keuangannya tidak bisa diaudit dalam 3 tahun berturut-turut.
"Alibaba akan terus memantau perkembangan pasar, mematuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku dan berusaha untuk mempertahankan status pencatatannya di NYSE dan bursa efek Hong Kong," katanya dalam sebuah pernyataan kepada bursa Hong Kong.
Regulator AS telah menuntut akses penuh untuk mengaudit kinerja perusahaan China yang terdaftar di New York. Namun, Beijing menolak.
Aturan AS memberi waktu perusahaan China hingga awal 2024 untuk mematuhi persyaratan audit, meskipun kongres sedang mempertimbangkan undang-undang bipartisan yang dapat mempercepat tenggat waktu hingga 2023.
China mengatakan kedua belah pihak berkomitmen untuk mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan sengketa audit.
Alibaba pada pekan lalu berencana mengajukan permohonan untuk mengubah daftar sekunder Hong Kong menjadi daftar utama ganda yang akan memudahkan investor China daratan untuk membeli sahamnya.
Daftar ganda akan memungkinkan Alibaba untuk mendaftar ke Stock Connect, skema yang menghubungkan bursa Hong Kong dan daratan. Analis memperkirakan mungkin ada uang masuk senilai US$21 miliar dari investor daratan ke saham Alibaba melalui Stock Connect.
Saham Alibaba yang terdaftar di Hong Kong anjlok 49 persen dari HK$176 pada November 2019 menjadi HK$90,15 pada awal Agustus ini. Di New York, sahamnya tercatat US$68 pada 2014 dan saat ini diperdagangkan sebesar US$89,37.
Kedua set saham yang terdaftar turun hampir 25 persen sepanjang tahun ini karena perusahaan memerangi ancaman delisting, peraturan teknologi China yang sedang berlangsung, dan prospek pendirinya, Jack Ma, yang menyerahkan kendali atas afiliasi perusahaan Ant Group.
Analis di Jefferies menyebut penurunan harga saham Alibaba sebagai reaksi spontan terhadap berita potensi delisting, dan menambahkan batas waktu 2024 untuk delisting Chinese American Depository Receipt memberi China waktu yang cukup untuk menyelesaikan masalah auditnya.
"China serius ingin menyelesaikan masalah audit dengan AS, dan pembicaraan akan berlanjut," tulis mereka.
(dzu/agt)