Erick Sebut Fokus Garuda Harus 70 Persen Rute Domestik

tim | CNN Indonesia
Rabu, 27 Jul 2022 06:20 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan 70 persen penerbangan PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) akan fokus di rute domestik.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan 70 persen penerbangan PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) akan fokus di rute domestik. (REUTERS/Regis Duvignau).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan 70 persen atau mayoritas penerbangan PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) akan fokus untuk rute domestik.

Erick menjelaskan sisanya 30 persen adalah rute internasional, umrah, haji, serta bisnis kargo.

"Kalau lihat data industri pesawat, kita akan tumbuh terbesar setelah China. Tapi jangan salah melihat potensi, kita ini potensinya di domestik. Lebih baik fokus di situ, 70 persen domestik, 30 persen internasional berupa kargo, umrah, dan haji," ungkap Erick dalam wawancara bersama CNNIndonesia TV, Selasa (26/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia percaya diri keuangan Garuda Indonesia akan membaik jika manajemen disiplin dalam menjalankan bisnis dalam waktu ke depan.

ADVERTISEMENT

"Saya optimistis Garuda akan membaik ke depan kalau disiplin," imbuh Erick.

Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra memproyeksi perusahaan membukukan kinerja positif pada semester II 2022. Hal ini seiring dengan akselerasi pemulihan kinerja pasca meraih kesepakatan homologasi melalui proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) pada akhir Juni 2022 lalu.

"Proyeksi kinerja positif di 2022 akan terus dioptimalkan Garuda secara bertahap hingga 2-3 tahun mendatang agar dapat kembali ke level periode masa sebelum pandemi," ungkap Irfan.

Ia mengatakan proyeksi pencatatan kinerja positif itu tercermin dari pendapatan usaha Mei lalu. Saat itu, Garuda berhasil membukukan profitabilitas melalui pendapatan rute angkutan penumpang, kargo, charter maupun pendapatan penunjang lainnya.

Berdasarkan laporan keuangan (audited) 2021, Garuda secara group mencatatkan pendapatan usaha sebesar US$1,33 miliar atau setara dengan Rp19,9 triliun (asumsi kurs Rp14.997 per dolar AS). Angka itu turun 10,43 persen dibandingkan dengan pendapatan usaha di 2020 lalu.

Pendapatan usaha tersebut ditunjang oleh pendapatan penerbangan berjadwal senilai US$1,04 miliar, penerbangan tidak berjadwal sebesar US$88,05 juta, dan pendapatan lainnya sebesar US$207 juta.

Sementara, beban usaha perusahaan turun 21 persen menjadi US$2,6 miliar tahun lalu. Namun, perusahaan masih membukukan rugi bersih sebesar US$4,16 miliar pada 2021.

[Gambas:Video CNN]

(dzu/aud)
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER