RI, Malaysia dan Vietnam Dikepung Inflasi Selangit Negara-negara ASEAN

CNN Indonesia
Senin, 25 Jul 2022 16:44 WIB
Negara-negara ASEAN mencatat lonjakan inflasi, seperti Singapura (6,7 persen), Laos (23,6 persen), dan Thailand (7,1 persen).
Negara-negara ASEAN mencatat lonjakan inflasi, seperti Singapura (6,7 persen), Laos (23,6 persen), dan Thailand (7,1 persen). (ANTARA FOTO/Galih Pradipta).
Jakarta, CNN Indonesia --

Lonjakan inflasi tengah melanda Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Uni Eropa. Tak terkecuali negara-negara di ASEAN.

Kenaikan inflasi ini dipicu oleh perang Rusia-Ukraina yang berdampak pada kenaikan harga pangan, komoditas, termasuk energi, dan keuangan.

Dilansir dari Reuters, Senin (25/7), inflasi Singapura melonjak menjadi 6,7 persen secara tahunan pada Juni 2022. Angka ini merupakan level tertinggi dalam 14 tahun terakhir atau sejak September 2008.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Inflasi ini juga lebih tinggi dari perkiraan para ekonom yang memproyeksikan inflasi Negeri Jiran sebesar 6,2 persen.

ADVERTISEMENT

Sementara, inflasi Malaysia menyentuh 3,4 persen pada Juni 2022. Inflasi ini melebihi perkiraan ekonomi yang memprediksi angka 3,1 persen.

Inflasi pada Juni ini didorong oleh kenaikan harga makanan.

Indonesia sendiri tercatat mengalami lonjakan inflasi mencapai 4,35 persen pada Juni 2022, tertinggi sejak 2017 lalu.

Selain kenaikan harga pangan, inflasi di dalam negeri juga didorong oleh kenaikan harga yang diatur pemerintah, seperti bahan bakar minyak (BBM) dan listrik yang tak disubsidi pemerintah.

Adapun lonjakan inflasi pada Juni 2022 di negara ASEAN tertinggi adalah Laos, yakni 23,6 persen. Kemudian, Thailand 7,1 persen, Filipina 6,1 persen.

Sedangkan, Vietnam masih di level yang relatif terkendali, yakni 3,37 persen.

Sementara, negara ASEAN lainnya, seperti Brunei baru merilis data inflasi hingga Maret 2022 yang tercatat 3,8 persen. Begitu pula dengan Kamboja yang pada Maret mencatatkan inflasi 7,2 persen.

Sedangkan, Myanmar baru merilis data inflasi pada Januari 2022 yang tercatat sebesar 13,82 persen.

Sebelumnya, Bank Dunia mengatakan ancaman resesi ekonomi global sudah di depan mata dan sulit dihindari negara-negara di dunia.

Dalam laporan Global Economic Prospect June 2022 (GEP), Bank Dunia menyebutkan tekanan inflasi yang begitu tinggi di banyak negara tak sejalan dengan pertumbuhan ekonomi.

[Gambas:Video CNN]



(mrh/bir)
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER