Ini Perbedaan 2 Bursa Saham China, Shanghai Stock Exchange dan Shenzhen Stock Exchange

Kamis, 28 Juli 2022 - 14:02 WIB
loading...
Ini Perbedaan 2 Bursa...
China dikenal sebagai salah satu negara maju di dunia. Foto DOK Caixin
A A A
JAKARTA - China dikenal sebagai salah satu negara maju di dunia. Sama halnya dengan negara lain, negara yang dipimpin Xi Jinping ini juga memiliki pasar saham yang memperdagangkan saham perusahaan China.

Dikutip dari The Balance, pasar saham China berdiri sekitar 100 tahun yang lalu dan menjadi yang terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Namun, berbeda dengan AS, pasar saham China tidak menunjukan kesehatan ekonomi negaranya. Nilai total setiap saham yang diperdagangkan kurang dari sepertiga output ekonominya yang diukur dari PDB.

Baca juga : China Jadi Penyebab Saham-saham Batu Bara Berguguran

China memiliki dua bursa saham yang masuk dalam jajaran bursa saham terbesar di dunia. Berikut ulasannya :

1. Shanghai Stock Exchange (SSE)

Shanghai Stock Exchange (SSE) merupakan bursa saham terbesar di China. Organisasi nirlaba ini dijalankan oleh China Securities Regulatory Commission (CSRC). Bursa ini memperdagangkan saham, dana, obligasi, dan derivatif lainnya.

Dikutip dari Investopedia, SSE menempati peringkat keempat di dunia dalam hal kapitalisasi pasar total untuk bursa ekuitas. Bursa saham China ini dibawah NYSE, Nasdaq, dan Bursa Efek Tokyo.

Di Shanghai Stock Exchange (SSE), terdapat dua kelas saham utama pada setiap perusahaan yang terdaftar, yaitu A-shares dan B-shares. B-shares dalam dolar AS dan terbuka untuk investasi asing. Sedangkan A-shares dalam Yuan, terbuka untuk investasi asing dengan syarat yang disebut QFII.

Sebagian besar kapitalisasi pasar SSE terdiri dari perusahaan yang sebelumnya dikelola negara, seperti bank komersial dan perusahaan asuransi.

Baca juga : MotionTrade: Pahami Istilah Stock Split & Reverse Stock Split Sebelum Beli Sahamnya
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
China Balas Dendam ke...
China Balas Dendam ke AS, Naikkan Tarif Impor Jadi 125%
Rencana Relaksasi TKDN,...
Rencana Relaksasi TKDN, Industri Nasional Waspadai Banjir Impor dari China
3 Alasan Trump Nekat...
3 Alasan Trump Nekat Kobarkan Perang Dagang dengan China
Perang Dagang AS-China,...
Perang Dagang AS-China, Siapa yang Bakal Menang dan Berakhir Tumbang?
Trump Tambah Tarif Impor...
Trump Tambah Tarif Impor dari China Jadi 145%, Importir AS Kocar-kacir
Trump Tunda Tarif ke...
Trump Tunda Tarif ke Puluhan Negara Selama 90 Hari, China Tetap Digebuk 125%
Saling Balas Perang...
Saling Balas Perang Dagang AS-China, Trump Kerek Tarif Jadi 125%
Balas Amukan Trump,...
Balas Amukan Trump, China Gebuk AS dengan Tarif 84%
Donald Trump Ngamuk,...
Donald Trump Ngamuk, AS Gebuk China dengan Tarif 104%
Rekomendasi
5 Potret Ranea Ezreen...
5 Potret Ranea Ezreen Pemeran Dewi di Bidaah, Penuh Pesona dan Stylish Abis
Justin Bieber Emosi...
Justin Bieber Emosi Dibuntuti Paparazi: Kalian hanya Peduli Uang, Tidak Kemanusiaan
Siapa Siddharth Nandyala?...
Siapa Siddharth Nandyala? Bocah 14 Tahun yang Mampu Membuat Aplikasi AI untuk Mendeteksi Penyakit Jantung
Berita Terkini
Fenomena IHSG Pasca-Lebaran:...
Fenomena IHSG Pasca-Lebaran: Penurunan Jadi Peluang untuk Rebound
6 jam yang lalu
Musk Paling Boncos dari...
Musk Paling Boncos dari 10 Orang Terkaya Dunia, Tahun Ini Rugi Rp2.025 Triliun
8 jam yang lalu
Gratis! Produk UMKM...
Gratis! Produk UMKM Tampil di Halaman Depan PaDi UMKM Tanpa Bayar
9 jam yang lalu
Cegah Banjir Produk...
Cegah Banjir Produk Impor, Asosiasi Baja RI Minta Pemerintah Perbaiki Regulasi
9 jam yang lalu
China Balas Dendam ke...
China Balas Dendam ke AS, Naikkan Tarif Impor Jadi 125%
11 jam yang lalu
Kisah Warung Legendaris...
Kisah Warung Legendaris Bu Sum di Yogyakarta, Berkembang Bersama Pendanaan dari BRI
12 jam yang lalu
Infografis
2 Alasan Buaya Hidup...
2 Alasan Buaya Hidup Berdampingan dan Tidak Mau Memakan Capybara
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved