Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Baru Pembunuhan Presiden Haiti, Ditembak 12 Kali

Kompas.com - 09/07/2021, 13:48 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

PORT-AU-PRINCE, KOMPAS.com –  Fakta terbaru mengenai pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise muncul ke permukaan.

Fakta tersebut adalah ditemukannya 12 butir peluru kaliber besar yang bersarang di jenazah sang presiden.

Pernyataan tersebut disampaikan Hakim Haiti Carl Henry Destin kepada surat kabar Haiti Le Nouvelliste.

Baca juga: 11 Terduga Pelaku Pembunuhan Presiden Haiti Ditangkap di Kedubes Taiwan

“Kantor dan kamar tidur presiden digeledah. Kami menemukan jenazahnya telentang, celana biru, kemeja putih berlumuran darah, mulutnya terbuka, mata kirinya pecah," kata Nouvelliste.

"Kami melihat ada peluru yang mengenai dahinya, satu di setiap puting, tiga di pinggul, satu di perut," ungkap hakim.

Diberitakan sebelumnya, Moise dibunuh sekelompok pria bersenjata di rumahnya. Ibu Negara Haiti Martine Moise mengalami luka akibat serangan itu.

Martine Moise lantas diterbangkan ke Miami, Florida, Amerika Serikat (AS), untuk menjalani operasi sebagaimana dilansir New York Post.

Baca juga: Polisi: Presiden Haiti Ditembak Mati 28 Anggota Regu Pembunuh dari Amerika dan Kolombia

Salah satu dari tiga anak Moise, Jomarlie Jovenel Moise, juga ada di rumah pada saat itu.

Namun dia bersembunyi di kamar tidur saudara laki-lakinya hingga selamat dari para pembunuh.

Sedangkan anak laki-laki Moise diikat bersama seorang pembantu.

“Banyak kotak peluru (kaliber) 5,56 dan 7,62 mm ditemukan di antara gerbang dan bagian dalam kediaman,” kata Destin.

Baca juga: Empat Terduga Pembunuh Presiden Haiti Tewas, Dua Lainnya Telah Ditangkap


Pada Rabu malam, beberapa saat setelah pembunuhan Moise, Polisi Nasional terlibat baku tembak dengan para tersangka pembunuhan Moise.

Polisi mengatakan, mereka telah membunuh empat tersangka dan menangkap dua lainnya.

Duta Besar Haiti untuk AS, Bocchit Edmond, menduga bahwa para pembunuh Moise merupakan tentara bayaran profesional.

Mereka menyamar sebagai agen pemberantasan narkoba AS, Drug Enforcement Administration (DEA) ketika melakukan penyerangan ke kediaman Moise.

Baca juga: Pembunuh Presiden Haiti Jovenel Moise Diduga Tentara Bayaran

Kematian Moise semakin mengacaukan iklim politik negara di wilayah Kepulauan Karibia tersebut.

Banyak orang khawatir pembunuhan tersebut semakin meningkatkan kekerasan yang melanda negara termiskin di Benua Amerika itu.

Pakar Haiti di University of Miami Irwin Stotzky tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi di Haiti selanjutnya.

“Haiti menghadapi lebih banyak kekerasan dan kematian dan kegagalan sebagai negara demokratis daripada sebelumnya, yang sulit dibayangkan mengingat sejarahnya baru-baru ini dan kacau,” ujar Stotzky.

Baca juga: Presiden Haiti Jovenel Moise Dibunuh di Rumahnya, Keadaan Darurat Diberlakukan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com