AS Hapus Perusahaan Jack Ma dari Daftar Hitam Investor

AS Hapus Perusahaan Jack Ma dari Daftar Hitam Investor

Rachmatunnisa - detikInet
Jumat, 15 Jan 2021 10:00 WIB
Fitur Pengenal Wajah Uighur Alibaba Tuai Kontroversi
AS Hapus Alibaba, Baidu, dan Tencent dari Daftar Hitam Investor. Foto: DW (News)
Jakarta -

Amerika Serikat (AS) tidak akan melarang warganya berinvestasi di perusahaan teknologi asal China Alibaba, Baidu, dan Tencent seperti yang pernah diterapkannya untuk perusahaan lain terkait masalah keamanan nasional.

Tentu ini merupakan kabar baik bagi para perusahaan itu, termasuk Alibaba yang didirikan Jack Ma. Terlebih Alibaba tengah menghadapi investigasi dugaan monopoli di China, di samping Jack Ma masih belum muncul di publik semenjak mengkritik sistem keuangan China.

Dikutip dari AFP, para pejabat AS telah mempertimbangkan apakah ketika raksasa teknologi ini ada daftar hitam perdagangan Departemen Pertahanan karena dugaan hubungannya dengan militer China, namun akhirnya memutuskan untuk tidak melakukannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk diketahui, Alibaba dan Baidu melantai di bursa saham Nasdaq, sementara Tencent terdaftar di bursa saham Hong Kong di mana Alibaba juga memiliki daftar sekunder.

Pejabat tinggi pemerintahan AS tidak setuju mengenai pelarangan ketiga perusahaan tersebut masuk dalam portfolio AS. Menteri Keuangan Steven Mnuchin akhirnya memenangkan debat pendapat dengan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo sehingga Alibaba, Baidu, dan Tencent tak masuk dalam daftar hitam.

ADVERTISEMENT

Pemerintahan Presiden AS Donald Trump terus berselisih dengan China, bahkan di pengujung akhir masa jabatannya sebelum Presiden AS terpilih Joe Biden menggantikannya. Selama kepemimpinan Trump, gesekan di antara AS-China memuncak terutama terkait perdagangan, hak asasi manusia, dan asal-usul pandemi COVID-19.

Awal pekan ini, Robert Lighthizer selaku negosiator perdagangan Trump yang juga akan berakhir masa jabatannya, mendesak Biden untuk mempertahankan tarif yang dibebankan pada China, dengan alasan bahwa mereka telah mengubah keseimbangan kekuasaan untuk kepentingan pemerintahan Washington.



Simak Video "China Buka Suara soal DPR AS Loloskan RUU Terkait TikTok"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/fyk)