Matahari Buatan Korea Cetak Rekor 100 Juta Derajat

Matahari Buatan Korea Cetak Rekor 100 Juta Derajat

Rachmatunnisa - detikInet
Minggu, 27 Des 2020 06:16 WIB
matahari buatan korea
Matahari Buatan Korea Cetak Rekor 100 Juta Derajat. Foto: Phys.org
Jakarta -

Korea Superconducting Tokamak Advanced Research (KSTAR), perangkat fusi superkonduktor yang juga dikenal sebagai Matahari buatan Korea, mencetak rekor dunia baru karena berhasil mempertahankan plasma bersuhu tinggi selama 20 detik dengan suhu ion lebih dari 100 juta derajat.

Pada 24 November, Pusat Penelitian KSTAR di Korea Institute of Fusion Energy (KEF) mengumumkan, dalam penelitian bersama dengan Seoul National University (SNU) dan Columbia University of the United States, mereka berhasil melakukan pengoperasian plasma selama 20 detik dengan suhu ion lebih tinggi dari 100 juta derajat.

Dikutip dari Phys.org, ini merupakan pencapaian perpanjangan waktu operasional plasma 8 detik selama kampanye Plasma KSTAR 2019 sebanyak lebih dari 2 kali. Dalam percobaan di 2018, Matahari buatan ini mencapai suhu ion plasma 100 juta derajat untuk pertama kalinya dengan waktu retensi sekitar 1,5 detik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk menciptakan kembali reaksi fusi yang terjadi di Matahari di Bumi, isotop hidrogen harus ditempatkan di dalam perangkat fusi seperti KSTAR untuk menciptakan keadaan plasma di mana ion dan elektron dipisahkan. Setelah itu, ion harus dipanaskan dan dipertahankan pada suhu tinggi.

Sejauh ini, ada perangkat fusi lain yang mampu mengatur plasma secara singkat pada suhu 100 juta derajat atau lebih tinggi. Namun, tak satu pun dari mereka bertahan selama 10 detik atau lebih. Ini adalah batas operasional perangkat konduktor normal dan sulit untuk mempertahankan keadaan plasma yang stabil dalam perangkat fusi pada suhu tinggi untuk waktu yang lama.

ADVERTISEMENT

Dalam percobaan di tahun ini, KSTAR meningkatkan kinerja mode Internal Transport Barrier (ITB), salah satu mode operasi plasma generasi berikutnya yang dikembangkan tahun lalu, dan berhasil mempertahankan status plasma untuk jangka waktu yang lama. Mode ini mendobrak batasan yang ada pada operasional plasma suhu ultra-tinggi.

"Teknologi yang dibutuhkan untuk operasional jangka panjang 100 juta plasma adalah kunci realisasi energi fusi, dan keberhasilan KSTAR dalam mempertahankan plasma bersuhu tinggi selama 20 detik akan menjadi titik balik penting dalam perlombaan untuk mengamankan teknologi plasma berkinerja tinggi yang panjang, dan menjadi komponen penting dari reaktor fusi nuklir komersial di masa depan," kata Director KSTAR Research Center di KFE Si-Woo Yoon.

KSTAR mulai mengoperasikan perangkatnya Agustus lalu, dan melanjutkan percobaan pembangkit plasma hingga 10 Desember. Matahari buatan ini melakukan total 110 percobaan plasma yang mencakup operasional plasma kinerja tinggi dan percobaan mitigasi gangguan plasma.

[Gambas:Youtube]



(rns/rns)