Apple Bela Privasi Pengguna, Facebook Ngomel

Apple Bela Privasi Pengguna, Facebook Ngomel

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Jumat, 18 Des 2020 07:18 WIB
LONDON, ENGLAND - AUGUST 03: A person holds an iPhone displaying the Facebook app logo in front of a computer screen showing the facebook login page on August 3, 2016 in London, England.  (Photo by Carl Court/Getty Images)
Foto: Carl Court/Getty Images
Jakarta -

Facebook mengkritisi dan menuding Apple melakukan praktik anti-kompetitif, yang memanaskan perselisihan keduanya yang sudah terjadi selama beberapa bulan ke belakang.

Tudingan Facebook ini dilontarkan setelah Apple mengubah aturan privasi di iOS 14. Tak tanggung-tanggung, Facebook memasang iklan sehalaman penuh di sejumlah surat kabar untuk memajang kritikan dan tudingannya ini.

Aturan yang dimaksud ini bakal membatasi kemampuan aplikasi untuk mengumpulkan data dari pengguna ponsel, yang nantinya bakal dijadikan target untuk iklan mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apple berkelakuan antikompetitif dengan memanfaatkan kontrol mereka terhadap App Store untuk mengeruk keuntungan dari para kreator dan pebisnis kecil," tulis Dan Levy, Facebook Vice President for Ads and Business Products.

ADVERTISEMENT

Apple pun langsung mengeluarkan pernyataan terhadap tudingan ini. Mereka menyebut dengan aturan baru ini, Facebook tak perlu mengubah pendekatan mereka saat memantau pengguna dan menjadikan mereka sebagai target iklannya.

Dengan aturan ini, Facebook harus memberikan opsi kepada penggunanya yang memakai perangkat Apple, apakah mereka menginginkan jadi target dari praktik Facebook tersebut, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Jumat (18/12/2020).

"Kami percaya bahwa ini adalah sebuah masalah kecil terkait membela pengguna kami. Pengguna harus mengetahui saat data mereka dikumpulkan dan disebar ke aplikasi dan situs lain -- dan mereka seharusnya punya pilihan untuk menginginkan hal itu atau tidak," tulis Apple dalam pernyataannya.

Sebelumnya diberitakan, Apple akan mengambil tindakan tegas dengan menghapus aplikasi dari App Store jika tidak mematuhi fitur privasi baru. Fitur tersebut akan memungkinkan pengguna untuk memblokir pengiklan agar tidak melacak mereka di berbagai aplikasi.

Fitur tersebut dinamai App Tracking Transparency yang awalnya direncanakan rilis pada tahun ini namun ditunda agar dapat memberikan waktu lebih banyak bagi pengembang untuk melakukan perubahan pada aplikasi mereka dan mengatasi masalah privasi.



Simak Video "Meta Buka Suara Seusai Dituding Jual Obat Terlarang oleh AS"
[Gambas:Video 20detik]
(asj/afr)