Banyak Tantangan di 2020, Huawei Ngaku Tetap Tumbuh di Indonesia

Banyak Tantangan di 2020, Huawei Ngaku Tetap Tumbuh di Indonesia

Adi Fida Rahman - detikInet
Rabu, 16 Des 2020 10:12 WIB
Huawei Mate 40
Huawei Mate 40 Pro yang baru dirilis di Indonesia. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Jakarta -

Huawei harus menghadapi tantangan berat di pasar Indonesia tahun ini. Pun begitu mereka mengaku masih bisa tetap tumbuh.

Strategi yang dijalankan tidak hanya menjual satu kategori produk saja, dalam hal ini handphone (HP). Huawei mulai memperluas pasar dengan varian perangkat lain di 2020.

"Kami melebarkan kategori produk yang dibawa di Indonesia. Strategi 1+8+N, kami sudah menghadirkan lima kategori, dari laptop, wearable, audio, tablet dan masih banyak lagi. Ini membuat kami masih bisa bertahan dan memberikan experience baru ke konsumen melalui seamless experience dalam ekosistem dari produk yang Huawei bawa," papar Lo Khing Seng, Deputy Country Director Huawei Consumer Business Group Indonesia saat berbincang usai peluncuran Mate 40 Pro.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan memiliki line-up yang lebih banyak membuat Huawei kinerja mereka masih tetap tumbuh kendati diterpa badai COVID-19. Namun memang ketidaktersediaan layanan Google Mobile Services (GMS) di perangkatnya menjadi tantangan tersendiri bagi bisnis Huawei di Indonesia.

Deputy Country Director Huawei Indonesia Lo Khing SengLo Khing Seng, Deputy Country Director Huawei Consumer Business Group Indonesia. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

Sebab konsumen di Tanah Air sudah terbiasa dengan layanan Google. Sehingga terkadang berpikir dua kali untuk mengadopsi perangkat Huawei.

ADVERTISEMENT

Namun vendor asal China ini langsung ambil langkah antisipasi untuk mengatasi itu. Mereka membuat ekosistem baru bernama Huawei Mobile Services (HMS) yang diklaim punya semua kemampuan yang dimiliki layanan GMS.

Sayangnya hal itu tidak banyak diketahui oleh masyarakat. Mengerti akan hal itu, Huawei gencar mengedukasi konsumen.

"Kami memberikan banyak edukasi kalau HMS memiliki top aplikasi lokal, sudah lebih dari 100 jumlahnya. Kami akan terus bekerja sama dengan top applicator di Indonesia sehingga mempermudah experience dari konsumen," kata Khing.

Tak sampai di situ, Huawei pun berupaya memudahkan developer untuk menghadirkan aplikasinya ke ekosistem mereka. Salah satunya yang telah dijalankan adalah membawa Petal Maps ke Indonesia, sehingga solusi pemetaan dan lokasi dapat digunakan pada aplikasi buatan developer lokal.

"Huawei Kit memiliki fitur yang lengkap sehingga developer pun bisa semakin mudah menggunakannya. Sehingga experience di HMS akan sama dengan apa yang ada di Google," pungkas Khing.



Simak Video "Momen Konsumen di Tiongkok Berburu Ponsel Terbaru Huawei Pura 70"
[Gambas:Video 20detik]
(afr/afr)