Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdarah Indonesia, Eddie van Halen Alami Bullying sejak Kecil

Kompas.com - 13/10/2020, 08:36 WIB
Kistyarini

Editor

Sumber People

KOMPAS.com - Berdarah Belanda Indonesia, kakak beradik Alex dan Eddie van Halen mengalami bullying (perundungan) saat masih kecil.

Sebagaimana diketahui, ibu mereka bernama Eugenia yang berasal dari Rangkasbitung, Indonesia, sedangkan ayah mereka, Jan van Halen, berdarah Belanda.

Hal itu diungkapkan vokalis band Van Halen David Lee Roth dalam wawancara dengan WTF with Marc Maron pada 2019.

Baca juga: Alasan Lagu “Jump” Van Halen Tetap Long Lasting hingga Kini, Berita Bunuh Diri sampai Selebrasi Milanisti

Menurut Lee Roth, kakak beradik van Halen sering dipanggil "half-breed" yang berarti tak berdarah murni di Belanda.

"Mereka tumbuh di lingkungan yang sangat rasialis sampai mereka memutuskan meninggalkan negara itu (Belanda)," tutur Roth di podcast tersebut seperti dilansir NBC.

Jan van Halen pun memboyong keluarga kecilnya ke Amerika Serikat, di kota Pasadena.

Baca juga: 3 Fakta Kematian Eddie Van Halen, Gitaris Legendaris Keturunan Rangkasbitung

"Mereka datang di Amerika dan tidak bisa berbahasa Inggris di awal 1960an. Itu menyulut, hal-hal semacam itu, sangat serius," kata David Lee Roth.

Eddie van Halen meninggal dunia pada Selasa (6/11/2020) setelah berjuang melawan kanker selama sekitar 10 tahun.

Dalam wawancara pada 2017, Eddie van Halen mengatakan keluarga mereka dianggap sebagai warga negara kelas 2.

Baca juga: Mantan Istri Eddie Van Halen Memberikan Penghormatan yang Menyentuh

"Kami sudah mengalaminya di Belanda, sejak hari pertama, kelas satu," kata Eddie van Halen.

"Sekarang kamu berada di negara lain yang kamu tidak bisa bahasanya, tidak tahu apa-apa dengan apa pun dan itu sangat menakutkan," lanjut dia.

"Saya tidak tahu bagaimana menjelaskannya, tetapi saya rasa itu membuat kami lebih kuat karena memang harus (lebih kuat)," tutur Eddie van Halen.

Baca juga: Duka Para Musisi Kenang Kepergian Eddie Van Halen

Dalam wawancara itu Eddie van Halen mengatakan teman-teman pertamanya di AS adalah siswa berkulit hitam karena dia dianggap minoritas.

"Para pembuli itu orang (siswa) kulit putih. Mereka menyobek PR dan kertas saya, memaksa saya makan pasir di tempat bermain, hal-hal semacam itu dan anak-anak kulit hitam yang bersama saya," tutur van Halen.

Alex dan Eddie van Halen kemudian mendirikan band Van Halen di Pasadena pada 1972.

Baca juga: Obituari: Eddie Van Halen, Mozart-nya Rock yang Punya Darah Indonesia

Sejak itu mereka sudah merilis 12 album studio, termasuk yang terbaru, Different Kind of Truth, pada 2012.

Album bertajuk Van Halen (1978) melahirkan lagu-lagu ikonik seperti "Runnin' with the Devil", "Ain't Talkin' 'Bout Love", dan "You Really Got Me".

Sementara itu album 1984 mencetak sukses besar dengan lagu-lagu seperti "Jump", "Hot for Teacher", dan "Panama".

Baca juga: Profil Eddie Van Halen, Rocker Legendaris Putra Perempuan Rangkasbitung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com