Berita Video
Video 73 Pelajar Akan Ikut Demo di Solo Diamankan Polisi
Puluhan pelajar yang akan mengikuti aksi menolak Omnibus Law di depan Balaikota Solo diamankan puhak kepolisian.
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Berikut ini video 73 pelajar akan ikut demo di Solo diamankan polisi
Polresta Surakarta bersama Dipsamapta dan Brimob Polda Jawa Tengah mengamankan sekira 73 pelajar yang akan mengikuti aksi menolak Omnibus Law di depan Balaikota Solo, Senin (12/10/2020).
Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Ade Simanjuntak menyampaikan tujuan mengamankan para pelajar itu sebagai filter pihak yang akan mengikuti aksi.
Hal itu, supaya aksi yang direncanakan damai tidak terprovokasi oleh kelompok-kelompok lain
"Barusan kita amankan sekitar 73 orang dengan status masih pelajar. Kami sudah koordinasi efektif dengan korlap aksi demonstrasi, selain yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) maupun Organisasi Kepemudaan (OKP) tidak diizinkan bergabung dalam aksi sore hari ini," ungkapnya kepada Tribun Jateng.
Pelajar yang diamankan, lanjutnya, mayoritas dari mereka merupakan pelajar sekolah menengah atas yang duduk di bangku kelas X dan XI.
"Karena sudah ada imbauan dari kepala dinas pendidikan provinsi maupun kota surakarta untuk tidak ikut dalam aksi ini," ungkapnya.
Menurutnya, di beberapa tempat, pihaknya berhasil mengamankan kelompok yang menamakan diri anarko.
"Dari hasil penggeledahan ditemukan botol minuman keras," ungkapnya.
Dia mengungkapkan, ada sejumlah 10 orang dari kelompok anarko yang diamankan di dekat Benteng Vasternburg.
"Dari hasil penggeledahan tidak ditemukan senjata tajam," tuturnya.
Dia berharap, aksi yang dilaksanakan sore hari ini berjalan secara aman, damai, dan lancar.
"Tidak ada penumpang gelap yang akan mengganggu kamtibmas di Kota Solo," katanya.
Menurutnya, para pelajar itu saat ini dibawa ke Mako 1 untuk melakukan pendalaman dan pemeriksaan lebih lanjut.
"Kita ingin melihat siapa yang menggerakkan, apa maksud dan tujuan mereka," jelasnya.
Dia menyampaikan, pihaknya nanti akan memanggil guru maupun orangtua untuk menjemput.
"Karena banyak dari mereka yang sifatnya menerima ajakan tidak tahu apa tujuannya," tandasnya. (kan)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :