Network
PIKIRAN RAKYAT - Peraih Nobel di bidang Kimia pertama, Mario Molina meninggal dunia, Rabu 7 Oktober 2020 lalu.
Peraih Hadiah Nobel Kimia asal Meksiko itu meninggal pada usia 77 tahun. Belum diketahui penyebab kematiannya.
Ia adalah salah satu ilmuwan paling terkemuka di Meksiko yang diketahui telah melakukan beberapa eksperimen sejak usia muda.
Baca Juga: Pihak Vicky Prasetyo Puas dengan Kesaksian Ketua RT Angel Lelga hingga Siap 'Seret' Fiki Alman
Diketahui, sebelum menjadi seorang pakar dan ilmuwan kelas dunia terutama dalam bidang perubahan iklim, dari semasa kecilnya, Mario senang sekali melakukan penelitian kecil.
Diketahui ilmuwan yang lahir di Mexico City tersebut merupakan lulusan National Autonomous University of Mexico (UNAM) dan mengambil gelar pascasarjana di universitas di Jerman dan California, Amerika Serikat.
Dengan riwayat pendidikan dan gelar yang didapatkannya, akhirnya ia berhasil memenangkan Hadiah Nobel Kimia atas karyanya tentang ancaman terhadap lapisan ozon oleh chlorofluorocarbons (CFC).
Baca Juga: Tak Mau Kena Imbas Covid-19, Elon Musk Optimis Tesla Bisa Hasilkan 500 Ribu Mobil Listrik Tahun Ini
Bakat dan minatnya terhadap dunia penelitian khususnya bidang sains sudah terlihat sejak kanak-kanak. Ketika Molina masih kecil, orang tuanya membelikannya mikroskop.
