Pegiat Literasi Yusqon: Nursholeh Adalah Bapak Penggerak Literasi Kota Tegal
Almarhum mantan Wali Kota Tegal Drs HM Nursholeh MM Pd dimakamkan di TPU Cleret, Kota Tegal, Senin (24/8/2020).
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Almarhum mantan Wali Kota Tegal Drs HM Nursholeh MM Pd, dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cleret, Kota Tegal, Senin (24/8/2020). Almarhum meninggal di usia 63 tahun.
Kang Nur sapaan akrabnya, adalah Wali Kota Tegal periode 2018-2019.
Pegiat literasi Kota Tegal, Yusqon mengatakan, Nursholeh adalah Bapak Penggerak Literasi Kota Tegal.
Hal itu dibuktikan dengan dua penghargaan dari kementerian yang diperoleh selama almarhum menjabat.
Yusqon mengatakan, pertama Pemerintah Kota Tegal mendapat anugerah tentang pemberantasan buta aksara pada 2018, dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy.
Kedua penghargaan tentang layanan inovasi pendidikan masyarakat pada 2018, dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Syafruddin.
"Dua penghargaan dari Mendikbud dan Menpan RB itu membuktikan kalau Pak Nursholeh layak menjadi Bapak Penggerak Literasi," kata Yusqon, pengelolaan Sekolah Terminal Sakila Kerti kepada tribunjateng.com.
Yusqon mengatakan, almarhumlah yang mendirikan pojok baca di kelurahan-kelurahan di Kota Tegal.
Ia mengatakan, almarhum adalah sosok yang mengayomi atau kebapakan.
Menurut Yusqon, almarhum senang berkomunikasi dengan siswa Sekolah Terminal Sakila Kerti yang notabennya bekerja sebagai pengasong dan warga terminal.
Ia selalu memberikan motivasi kepada warga terminal, bahwa kehidupan di mana pun harus diperjuangkan.
"Kalau di mata saya pribadi ya almarhum seorang bapak. Dia memberikan nasihat kalau ada yang keliru. Memberikan arahan kalau kurang benar dan memberikan pujian kalau itu prestasi," jelasnya. (*)