Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cornelis Lay di Mata Pengajar UGM: Senior Egaliter yang Tak Pernah Merasa Final

Kompas.com - 05/08/2020, 18:57 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama besar Cornelis Lay sudah tidak asing lagi di lingkungan sivitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM), khususnya Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol).

Puluhan tahun mengajar ilmu politik dan pemerintahan, Cornelis tutup usia pada Rabu (5/8/2020) dini hari.

Guru Besar itu pergi menyisakan banyak kenangan bagi para sahabatnya, salah satunya Abdul Gaffar Karim.

Dosen Fisipol UGM ini mengenang Cornelis sebagai sosok senior yang dekat dengan semua orang.

Cony, begitu Cornelis biasa disapa, dikenal sangat egaliter dan mudah bergaul.

"Kita tahu pergaulannya sangat luas, jejaringnya sangat luas, dan dia adalah orang yang tidak menempatkan diri lebih tinggi dari junior-juniornya," kata Gaffar kepada Kompas.com, Rabu.

Baca juga: Tutup Usia, Berikut Sekilas tentang Sosok Guru Besar Fisipol UGM Cornelis Lay

Bagi Gaffar pribadi, Cornelis banyak membantu dia menghadapi masa-masa awal menjadi dosen.

Cornelis kerap mengajak Gaffar ikut ke kelas tempat Cornelis mengajar.

Pada suatu waktu, seorang mahasiswa bertanya ke Cornelis mengenai perbedaan Revolusi Hatta dengan Revolusi Soekarno.

Tiba-tiba saja Cornelis meminta Gaffar menjawab dan menjelaskannya ke mahasiswa.

Gugup dan takut, Gaffar mengikuti permintaan Cornelis.

Untuk pertama kalinya ia berbicara di hadapan mahasiswa sebagai dosen.

Dari situ, Cornelis kemudian memberikan evaluasi dan saran untuk Gaffar mengajar lebih baik.

"Kata-kata dia waktu itu exactly, intelektual boleh salah tapi tidak boleh bohong. Jadi kalau tidak tahu jangan berlagak tahu di kelas, katakan tidak tahu. Kalau tahu betul tekankan, beri otoritas di kata-kata," kenang Gaffar.

"Jadi dalam 1 hari itu saja saya jadi melihat urusan mengajar itu dengan cara yang sangat berbeda, dan itulah pondasi cara saya mengajar," tuturnya.

Baca juga: Cornelis Lay Meninggal, Presiden Joko Widodo hingga Ganjar Pranowo Kirim Karangan Bunga

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com