Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

SMS Promo Bank Mega Tidak Diakui Pihak Banknya Sendiri. Kok Bisa?

Senin, 29 Juni 2020 | 15:45 WIB Last Updated 2024-03-31T14:18:05Z
Sumber: website Bank Mega



Semarang, 20 Juni 2020
Kepada Yth:
Media Nasabah
Di tempat

Perihal : Mohon dapat  dibantu.

Saya Nama : xxxxxxx pemegang kartu mega visa 420191019242xxxx dan mega metro 524261005193xxxx.  Dalam saat ini memang saya berkendala bayar dan sdh ada tunggakan 2 bulan.

Masalah yg awalnya bersumber dari adanya SMS dari pihak mega metro yg bernama Riski Arianti yg menyebutkan promo cicilan yg dibayar sesuai kemampuan dimana saya sudah mentransfer rp 500.000 dan mengirimkan KTP ke email Riski Arianti krn saya memang pernah menuliskan email ke dia kalau saya minta keringanan.

Sampai sekarang tanggung jawab dari pihak Riski tidak ada krn sudah saya email dan WA tidak dibalas. Akhirnya saya tgl 17 jumi 2020 melaporkan masalah SMS itu ke pihak bank mega dg no pelaporan Ref 8492210 dg proses maks 5 hari kerja , paling lambat tgl 24 juni 2020.

Tapi yang terjadi setelah itu, saya ‘ditekan dan diteror’ oleh pihak kolektor bamk mega secara terus menerus tiap hari melalui WA dan telepon karena dianggap tidak kooperatif.

Karena kesanggupan saya 24 bulan utl 1 juta 2 kartu dan minta keringanan di periode selanjutnya krn kata petugas kolektor yg bernama Dewi 1 kartu dg yg lain saling terkait jd kalau saya sudah ikut program mega metro maka kartu visa pun juga sama, tapi mereka tidak mau mengakui dan tidak menau masalah sms itu dg yg bernama Riski Arianti juga tidak kenal, dan mereka menekan saya utk ikut program mereka di mana utk periode selanjutnya stlh 24 bulan 1 jt masih saya rasaka ln berat tp kata mereka tidak bisa ditawar lagi karena suda system pusat.

Karena tidak ada titik temu karena saya tetap meminta dari pihak Riski yg bertanggung jawab mereka makin menekan saya sampai melakukan hal2 yang melanggar aturan dr BI dan OJK ttg tata cara penagihan kpd Debitur.

Saya berkali kali mengatakan dan membalas WA dari mereka bahwa saya menunggu dulu hasil laporan ke bank mega tp malah saya dikata2in ‘punya hutang itu malu tidak usah komplain sana simi’.

Dan pada hari jumat tgl 18 Juni 2020 pk 09.15  saya ditelpon oleh pihak kolektor yg bernama Lisa dg no tlpn 031104386, Sayang tidak saya rekam. Dia mengatakan dari pihak card centre bank mega hendak menindak lanjuti laporan saya.

Awalnya dia sopan dan menjelaskan bahwa SMS.itu untuk adalh salah satu program pemasaran untuk memancing adanya penasaran atau feed back.

Saya langsung bingung dan mengatakan saya mana tau ada program spt itu. Saya taunya hanya kalimat2 dari sms itu sebagai promo cicilan mega metro.

Saya jadi mulai curiga saat itu apalagi kemudian dia menyalahkan saya kenapa tidak bertanya dulu dan langsung  transfer .

Kok jadi saya yg disalahkan?

Waktu terima sms itu jam sdh mempet jam 11 siang dan diberi waktu transfer sampai jam 12 siang makanya sy buru2 sms dan kirim KTP sbg syaratnya.

Saya masih transfer 500rb bukan 50rb utk bayar sesuai kemampuanApalagi dimasalahkan bahwa 500rb itu hanya DP yg memotong jumlah tagihan dan programnya nanti dimulai bulan juli.

Saya tolak karena saya sudah transfer dan kirim KTP mana di sms itu ada kata DP dan mana saya tau kalau itu adalah salah satu program pemasaran untuk memancing debitur.
Apa ada dan dibenarkan cara penagihan seperti itu?

Kami berdebat masalah keringnan yg saya minta. Menurut system pusat tidak ada lagi penawaran keringanan .

Saya bilang kalau dg SMS seperti itu apa masih bisa disebutkan menurut system pusat?

Saya tetap meminta tqnggung jawab dari pihak Risk mengatakan utk tidak usah membicarakan SMS itu lagiSaya bilang tidak bisa krn SMS itu ada dan harus dipertanggung jawabkan.

Masalah kelanjutan utk recording saya siap asal ada kepastian keringanan yg saya harapkantapi pihak mereka tidak mau.

Dan krn blm ada titik temu Lisa mengatakan . Sudah ibu mau atau tidak kalau tidak mau berarti programnya sudah tidak berlaku lagi .

Saya tetap meminta yg bernama Riski Arianti utk bertanggung jawab atas SMS itu kalau sampai berlarut2 salah siapa.

Saya masih punya itikad baik di mana saya masih mau menyanggupi 24 bulan dg 1 jt 2 kartu dan stlhnya tetap membayar tp minta keringanan

Dari SMS itu kalau saya mengatakan hanya mampu bayar 500 rb saja apa itu salah khan bayar sesuai kemampuan , namun  Lisa mengatakan tidak kenal yg bernama riski itu siapa.

Saya heran..
Masa sama2 tim kolektor tidak tau dn tidak kenal?

Karna saya dianggap tidak kooperatif, program sms itu dianggap sdh tidak berlaku dan kembali ke pengihan biasa, kunjungan, telepon dan ancaman nanti akan telepon ke keluarga, Suami, anak, saudara, teman.

Saya bilang, anda mengancam saya?
Lisa jawab karena sya tidak kooperatif.

Dg kata lain karena saya tidak menuruti maunya mereka saya akn diteror, diancam.
Apa dibenarakan cara penagihan spt ini?

Saya pernah berkonsulatasi dg pihak YLBHI cab semarang dan beliau pernah berpesan utk jgn asal menyanggupi apalagi di bawah tekanan  dan ancaman.

Akhirnya sya lapor lagi ke bank mega dan bertemu officer kredit bernama sdri RitaDari Rita baru saya tau kalau laporan saya ternyata baru diproses paling lambat nanti sampai tgl 24 juni 2020.

Lalu Lisa yg mengaku dari pihak card centre bank mega jakarta dan bertujuan menindak lanjuti ini siapa karna laporan saya masih dalam proses.

Dan krena adanya ancaman dari Lisa dan telpon, WA yg mengganggu terus menerus tiap hari saya melaporkan dg no REV8507441 dimana sdri. Rita akan mengusahakana secepatnya diproses krn biasanya maks 3 hari kerja. Dan sdri Rita mengatakan kalau ada pengihan lagi bilang saja sedang dalam proses laporan.

Tapi masih saja ada pihak klolektor yg  tidak sopan dan tidak menganggap apa yg saya sampaikam dari perkataan sdri Rita. Karena stlh telpon dari Lisa yg lgsg ditutup sy lgsg ditelpon, di WA terus menerus, ditagih dg kalimat tidak sopan.

Saya maklum karena ada tunggakan makanya dikrimkan kolektor tapi apa begini cara kolektor memperlakukan debitur?

Dan selama proses laporan saya sll ditekan, diancam ,,agar mau mengikuti program mereka
Tiqp hari mereka WA ,telpon terus menerus yg mengganggu,kata2 makian lewat telpon ,tekanan lewat chat WA itu saya alami dlm proses laporan yg blm selesai.

Anak2 saya di Tlpn,di WA ttg sy yg menunggak pdhl kontak emergency di form pengajuan kartu bukan nama ank2 saya.

Yg lebih parah lagi pada tgl 23 juni 2020 rumah mertua didatangi oleh kolektor bernama Arif yg mencari saya dan minta masuk ke dalam rumah pdhl posisi mertua sedang sakit dan sendirian di rumah.

Sya pernah memgatakan kepada kolektor bernama Oki agar bila ada kunjungan ke rumah saya saja.
Karena kantor itu sebenarnya rumah mertu tp krn mertua sedamg sakit makanya kantor pindah ke alamat rumah.

Sdr Oki mengiyakan dan membantu buatkan note.
Tp kenyataannya pemeritahuan sy diabaikan  dan sekarang mertua saya shock pdh sy memang ‘menyembunyikan’ masalah mengingat kondisi beliau.

Sya sdh hub bank mega utk mengganti alamat kantor dan tidak bisa sebab kartu saya sedang diblokir karena ada tunggakan.

Maaf, dengan adanya pihak tim collection bank mega yg hanya menunggu feed back dr tim terkait /DC sama saja secara tidak langsung ‘memgijinkan ‘ DC utk menekan,mengancam dan seg upaya agar maslah SMS itu dilupakan dan ‘harus’ mengikuti kemauan para DC.

Saya sungguh kecewa dan merasakan tindakan dari tim collection bank mega yang tidak tegas cenderung sewenang-wenang.

Sampai sekarangpun dari pihak kolektor yg biasanya menagih dg ‘ganasnya’ utk mega metro tidak muncul yg dari pihak mega visa yg menagih secara terus menerus dg menteror saya tiap hari dan tim collection bank mega membiarkan semua itu.

Pdhl sya juga lapor atas tingkah para DC tp dari bank mega sendiri sya merasa tidak ada tindakan apa2 karena para DC tetap meneror.

Dengan ini saya menyatakan kecewa dg hasil pelaporan dan merasakan kesewenang2an dari tim collection bank mega.

Pdhl dari pihak OJK dan BI pun menyarankan utk proaktif dalam mengajukan keringanan tp hasil saya selama ini dalam mengajukan keringanan hanya berakibat teror2 dari para DC.  Sedangkan dari pihak tim collection  bank mega sendiri malah menggantung laporan saya dan bersikap sewenang2.

Jelas2 mereka sdh melanggar aturan yg dikeluarkan oleh BI dan OJK ttg perlindungan konsumen bahkan akhirnya dg tindakan ancaman.

Demikian  masalah yang saya hadapi saat ini untuk kiranya  dapat dibantu. Termasuk  oleh pihak-pihak yang bisa membantu.

Terima kasih.

Nama lengkap dan nomor HP ada sama Media Nasabah


SMS Promo yang diterima oleh Nasabah
*****



×
Berita Terbaru Update