Ambrol Satu Tahun lalu, Jembatan Penghubung Dua Desa di Miri Sragen Kembali Dibangun
"Ketinggian jembatan sudah diperhitungkan dengan maksimum debit air waduk Kedung Ombo karena memang berdekatan"
lihat foto
TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Jembatan penghubung antara Dukuh Sumberejo dengan Dukuh Gondanglegi Desa Gilirejo Baru yang ambrol 2019 lalu kini dalam proses perbaikan.
Jembatan dengan panjang 12 meter dan lebar 6 meter ini menghabiskan anggaran APBD Kabupaten Sragen sebesar Rp 948.197.000.
Sekertaris Desa Gilirejo Baru, Jumiko menyampaikan jembatan tersebut telah ambrol selama satu tahun.
Dalam kurun waktu itu, warga secara gotong royong membangun jembatan darurat atau Jembatan Sasak. Dikatakanya warga sudah dua kali membangun jembatan sasak.
"Selama ini warga pakai jembatan darurat menggunakan berbahan bambu hasil swadaya masyarakat sendiri, kalau roda empat harus memutar lewat Desa Kedungrejo Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali," katanya.
Selama masa pembangunan, tanah yang berada di jembatan sempat beberapa kali ambrol yang mengakibatkan pengerjaan jembatan semakin lama.
"Sudah 3x longsor akibat diguyur hujan sehingga memperlambat pengerjaan jembatan."
"Pembersihan lahan untuk pemasangan paku bumi itu, pagi kita bersihkan mau dimulai pengecoran sorenya ambrol seperti itu terus sampai tiga kali". Terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sragen, Marija ketika melakukan peninjauan langsung di lokasi menyampaikan ketinggian jembatan mencapai 5 meter.
"Ketinggian jembatan sudah diperhitungkan dengan maksimum debit air waduk Kedung Ombo karena memang berdekatan".
"Jembatan ini dengan kedalaman 5 meter dari cor atas jembatan," katanya.
Marija menambahkan jembatan ini memang tidak terdampak adanya refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19 karena telah dilakukan lelang awal tahun. (uti)
