Dua Alasan Tabulasi KPU Lambat

VIVAnews - Perhitungan suara di pusat tabulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Hotel Borobudur, Jakarta lambat. Tiga hari jelang penutupan tanggal 20 April 2009, baru sekitar 10 persen data dari 171 juta daftar pemilih tetap (DPT) yang dihitung.

Menurut Ketua Komisi Pemilihan Umum, Abdul Hafiz Anshary, ada dua hal yang menyebabkan proses tabulasi lambat. "Memang kesulitan di daerah-daerah, operator-operator, itu yang mereka laporkan kepada saya," kata Hafiz Anshary di pusat tabulasi KPU di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat 17 April 2009.

Komisi, kata dia, mengimbau pada ketua komisi pemilihan daerah untuk mempercepat proses perhitungan. Masalah yang lain, adalah beberapa formulir yang tak lancar pengirimannya. "Tadi malam [pimpinan komisi pemilihan daerah] rapat dan melaporkan akan terus meningkatkan kapastias ini," kata Hafiz Anshary.

Meski mengakui lambat dalam melakukan tabulasi, Hafiz Anshary berdalil tabulasi bukan merupakan kewajiban komisi pemilihan. "Ini sekedar informasi, kita mengusahakan maksimal, kalau tidak tercapai mau bagaimana lagi," tambah dia.

Nasib pusat tabulasi akan ditentukan tanggal 20 April mendatang. "Tergantung tanggal 20 apakah tutup atau tidak. Mereka akan berusaha terus meningkatkan kapasitas, mungkin tidak 100 persen," tambah dia.

Tabulasi, kata Hafiz Anshary, juga bukan hasil resmi pemilu. "Ini bukan hasil resmi, hasil resmi tetap yang manual, nanti tanggal 26 April baru dimulai sampai 9 Mei," tambah dia.

Nathan Tjoe-A-On Paling Dipuji Netizen, Marselino Ferdinan Jadi Sasaran Kritik
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan [dok. Kemenko Marves]

RI Dibayangi Meningkatnya Persaingan Global, Luhut: Tak Ada yang Bisa Mendikte Kita

Menko Luhut tegaskan, Indonesia tidak perlu khawatir dengan ketatnya persaingan ekonomi global saat ini.

img_title
VIVA.co.id
4 Mei 2024