Karier Musik Erwin Prasetya dan Keputusan Hengkang dari Dewa 19

Karier Musik Erwin Prasetya dan Keputusan Hengkang dari Dewa 19

Delia Arnindita Larasati - detikHot
Sabtu, 02 Mei 2020 12:44 WIB
Erwin Prasetya
Foto: Erwin Prasetya (dok. YouTube Aquarius)
Jakarta -

Kepergian Erwin Prasetya untuk selamanya mengejutkan semua pihak. Namun peninggalan berupa lagu-lagu yang diciptakannya akan selalu dikenang.

Erwin bergabung dengan Dewa 19 sejak band tersebut masih bernama Down Beat. Pada 1992, Down Beat mengubah nama menjadi Dewa dan mengeluarkan album bertajuk '19'.

Ia ikut dalam menciptakan sejumlah hits Dewa 19 seperti 'Kirana', 'Restoe Boemi', hingga 'Kamulah Satu-satunya'. 'Kirana' merupakan lagu curhatnya ketika terjerat narkoba, sementara 'Kamulah Satu-satunya' diciptakan untuk kekasih hatinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun pada 2002, Erwin Prasetya memutuskan hengkang dari Dewa 19. Keputusan itu dilakukan setelah ia menemukan ketidakcocokan dengan manajemen Dewa 19.

Walaupun begitu, Erwin tak lantas berpisah dengan musik. Ia bergabung sebagai additional player untuk TIC Band.

ADVERTISEMENT

Erwin Prasetya juga sempat bergabung dengan KLa Project dalam masa vakum setelah hengkang dari Dewa 19. Pada 2006, ia pun memproduseri EVO Band.

Pada 2009, Erwin kembali bergabung dengan kawan lamanya yaitu Wawan Juniarso untuk membentuk sebuah band bernama Matadewa. Lagu yang dikenal adalah 'Jamilah', 'Cintamu Cintaku', hingga 'Nikmatilah Diriku'.

Selama hidupnya, Erwin Prasetya juga bekerjasama dengan sejumlah musisi. Ia memproduseri dan juga menulis lagu '4 Musim' untuk Nina Tamam.

Selain itu pada 2012, Erwin bekerjasama dengan Cinta Laura. Ia berperan sebagai komposer dan penulis lagu 'All of My Life'.

Erwin Prasetya meninggal dunia pagi ini, Sabtu (2/5) setelah mengalami pendarahan pada lambung. Jenazahnya dimakamkan sore ini di Surabaya.



Simak Video "Menikmati Lembutnya Potongan Daging Sapi Beradu Kuah Kaldu yang Lezat, Tangerang"
[Gambas:Video 20detik]
(dal/dal)