Mau Pensiun Dini Tapi Kantong Tetap Tebal, Begini Tipsnya

FAKTAJABAR.CO.ID – Terjebak dalam rutinitas sehari-hari yang penat, membuat Kita sebagai karyawan mulai berpikir untuk pensiun di usia muda. Alangkah bahagianya kalau bisa pensiun di usia lebih muda, dan menghabiskan waktu bersenang-senang bersama dengan keluarga dan orang-orang yang Kita cintai.

Memutuskan pensiun dini sangat mudah, yang sulit adalah modal kehidupan setelah pensiun yang Kita miliki seberapa banyak. Ada beberapa cara agar dompet tetap tebal saat memutuskan pensiun di usia dini. Bagaimana caranya?

Mengutip keterangan Ellen May Institute dari Detik.com, Sabtu (7/3/2020), ada beberapa cara menebalkan kantong setelah memutuskan pensiun dini:

Tentukan Tujuan Anda

Tentukan usia berapa Kita mau pensiun, dan berapa biaya untuk memenuhi kebutuhan hidup Anda per tahun. Dengan demikian, Kita bisa menghitung berapa jumlah uang yang kita perlukan untuk memenuhi kebutuhan pensiun kita.

Sebagai contoh: Rata-rata usia hidup manusia saat ini adalah sekitar 75 tahun. Jika kita panjang umur, mungkin saja bisa mencapai 85-90 tahun.
Misalnya saja, Johnny berencana pensiun di usia 55 tahun, dengan biaya hidup per tahun Rp 600 juta. Berarti Johnny memerlukan Rp 12 miliar untuk hidup nyaman di hari tua tanpa bekerja.

Cek Kondisi Anda

Setelah menentukan tujuan, hal kedua yang harus kita lakukan saat ini adalah mengetahui situasi kita sehingga kita tahu apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

Berapa usia Anda saat ini? Berapa penghasilan Anda saat ini? Berapa uang yang Anda bisa simpan dan investasikan setiap bulannya?

Sebagai contoh : usia Johnny saat ini 30 tahun, dengan penghasilan Rp 50 juta sebulan, dan setiap bulannya, Johnny bisa menyimpan uang lebih untuk ditabung dan diinvestasikan sebesar Rp 25 juta atau 50% dari penghasilan. Artinya, dalam waktu setahun, Johny bisa menyimpan uang sekitar Rp 300 juta.

Jika Johny memerlukan Rp 12 miliar untuk pensiun, dengan penghasilan yang sama, artinya Johny memerlukan 40 tahun lagi untuk mencapai angka tersebut, di mana Johny akan berusia 70 tahun saat itu. Dengan begitu akan sulit merealisasikan pensiun muda dengan kondisi dompet yang tebal.

Jika Johny mau pensiun di usia 55 tahun, ia punya 25 tahun lagi, yang artinya ia bisa mengumpulkan uang dari 50% penghasilannya sebesar Rp 7,5 Miliar. Johnny perlu cara yang lebih cepat untuk mengembangkan uang. Bagaimana caranya?

Mengencangkan Ikat Pinggang

Ada beberapa cara yang bisa Kita lakukan untuk mencapai tujuan pensiun dini. Sebelum mengembangkan uang lebih banyak, ada baiknya Kita berhitung kembali dengan pengeluaran Kita dan gaya hidup kita.

Cara paling mudah namun juga paling menantang adalah dengan mengencangkan ikat pinggang. Tidak semua orang suka dengan ide ini. Apalagi generasi millennials, yang mementingkan eksistensi dan pengakuan, yang terkadang membuat pengeluaran lebih besar daripada pemasukan.

Jika saat ini belum bisa menabung, mulai lah menabung. Jika baru bisa menabung 10%, usahakan tabung 20%. Jika sudah bisa 20% usahakan tabung 50%. Well, saran ini terdengar klasik dan membosankan. But it works…!

Berinvestasi

Ada beberapa cara yang bisa Kita lakukan untuk menumbuhkan benih-benih uang Kita. Pertama menambah passive income. Banyak orang yang berhasil pensiun dini dengan passive income dari membeli properti dan menyewakannya, lalu hidup dari biaya menyewakan rumah tersebut. Passive income tidak hanya didapat dari properti, passive income juga bisa diperoleh dari bisnis yang sudah berjalan secara autopilot dan memberikan penghasilan bagi kita, tanpa harus berada di lokasi untuk bekerja.

Selanjutnya, passive income didapat dengan menginvestasikan sebagian uang Kita pada sebuah bisnis, dan kita menjadi investor pasif yang mendapat imbal hasil atau pembagian dividen dari perusahaan tersebut. Investasi di pasar modal tidak melulu saham. Kita bisa berinvestasi pada instrument obligasi, dan juga reksadana. Jika Kita ingin investasi yang lebih rendah risiko, bisa berinvestasi di instrument obligasi pemerintah. Jika Kita ingin investasi yang lebih tinggi imbal hasil, bisa berinvestasi di reksadana, dari reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, dan reksadana saham. Namun jika Kita menginginkan imbal hasil yang lebih tinggi lagi, Kita bisa berinvestasi saham.

Sumber: Detik.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

ESQ Kemanusiaan Gandeng Indonesia CARE, Distribusikan Wakaf Qur’an Isyarat Untuk Sahabat Tuli

Faktajabar.co.id – Inovasi dalam pendidikan Al Qur’an terus dikembangkan. Termasuk ...