Jika ada pihak mengatasnamakan PRMN yang memeras, menipu, dan melanggar kode etik, sampaikan pengaduan pada kami.

Efek Wabah Virus Corona, Harga Emas Capai Puncak Tertinggi dalam Tiga Pekan

- 28 Januari 2020, 08:17 WIB
EMAS batangan logam mulia Antam.*
EMAS batangan logam mulia Antam.* /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT – Ketakutan atas wabah virus corona akan mempengaruhi lemahnya ekonomi, membuat harga emas mencapai puncak dalam tiga minggu terakhir.

Selasa, 28 Januari 2020, harga emas dilaporkan Antara, naik ke level tertinggi setelah investor bergegas mencari aset-aset safe-haven seperti emas.

Hal itu terlihat dalam data di bursa Comex, yang menunjukkan kontrak emas berjangka paling aktif untuk pengiriman Februari 2020 naik 5,50 dolar atau 0,35 persen.

Baca Juga: Diperiksa Polisi Terkait Kasus Mantan Dirut Garuda, Adik Kriss Hatta Mengaku Tidak Mengenal Siwi Sidi

Menjadi menetap di 1.577,40 dolar per ounce. Emas berjangka AS naik 6,50 dolar AS atau 0,40 persen menjadi 1.571,90 dolar AS per ounce pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Sementara itu harga emas di pasar spot naik 0,4 persen menjadi 1.577,31 dolar AS per ounce pada pukul 01.50 sore waktu setempat (18.50 GMT).

Harga naik sempat naik di awal sesi mencapai 1.586,43 dolar AS per ounce, level tertinggi sejak 8 Januari.

Baca Juga: Tekan Kekerasan Terhadap Anak, Bandung Barat Rancang Perda Kabupaten Layak Anak

"Pembelian safe-haven telah dipicu oleh virus corona baru di China dan kami melihat aksi jual besar-besaran di pasar ekuitas ... Sebagian besar panik, pasar melihat prospek ekonomi China melambat," kata Edward Meir, analis di ED&F Man Capital Markets.

"Kita bisa mencapai tertinggi baru-baru ini di atas 1.600 dolar AS jika hal ini terus memburuk."

Korban tewas akibat wabah virus corona telah meningkat menjadi 81 di Tiongkok, dengan 2.800 kasus dikonfirmasi, dan virus telah menyebar ke lebih dari 10 negara, termasuk Amerika Serikat dan Prancis.

Baca Juga: Rektor Unikom: Belajar di Luar 2 Semester pada Kampus Merdeka Memunculkan Beban Biaya Baru Mahasiswa

Saham-saham AS dibuka dengan lebih dari satu persen lebih rendah, sedangkan imbal hasil obligasi 10-tahun pemerintah AS jatuh ke level terendah dalam lebih dari tiga bulan.

"Tren utama (dalam emas) tetap bullish, dengan koreksi jangka pendek yang terlihat dalam beberapa minggu terakhir tampaknya mereda, meningkatkan kemungkinan harga mencapai tertinggi baru 7-tahun dalam beberapa minggu ke depan," kepala analis ActivTrades, Carlo Alberto De Casa mengatakan dalam sebuah catatan.

Emas mencapai level tertinggi 7 tahun mendekati 1.610,90 dolar AS per ounce awal bulan setelah seorang jenderal Iran tewas dalam serangan udara AS, tetapi reli itu berumur pendek.

Baca Juga: Mahasiswa Belajar 2 Semester di Luar pada Program Kampus Merdeka, Unpar Mendukung

Investor akan menyaksikan pertemuan kebijakan pertama Federal Reserve AS tahun ini pada 28-29 Januari, di mana pertemuan tersebut secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah.

Adapun logam mulia lainnya, di pasar berjangka perak untuk pengiriman Maret turun 5,7 sen atau 0,31 persen, menjadi ditutup pada 18,056 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan April kehilangan 18,90 dolar AS atau 1,87 persen, menjadi menetap di 991,70 dolar AS per ounce.

Di pasar spot, perak turun 0,2 persen menjadi 18,05 dolar AS per ounce, setelah sebelumnya menyentuh level tertinggi sejak 8 Januari di 18,33 dolar AS.***

Editor: Gita Pratiwi

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

Pikiran Rakyat Media Network

x