Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ari Askhara dan Eks Direksi Garuda Indonesia Dipecat dari Komisaris Anak & Cucu Usaha

Ari Askhara dan Eks Direksi Garuda Indonesia Dipecat dari Komisaris Anak & Cucu Usaha Rius Vernandes dan Garuda Indonesia berdamai. ©Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Komisaris PT Garuda Indonesia Tbk kembali mengeluarkan surat pemberhentian Ari Askhara di berbagai posisi di anak dan cucu usaha perseroan. Instruksi ini tercantum dalam Surat Dewan Komisaris Garuda Indonesia Nomor Garuda/DEKOM-102/2019 yang ditujukan kepada direksi pada 9 Desember 2019.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga ketika dikonfirmasi, membenarkan hal itu. "Iya benar (Surat Dewan komisaris)," kata Arya kepada Liputan6.com, Kamis (12/12).

Arya juga menegaskan bahwa pencopotan Ari Askhara di komisaris berbagai anak dan cucu usaha Garuda Indonesia tersebut sebagai konsekuensi kasus penyelundupan Harley Davidson. "Sudah pasti (Karena kasus penyelundupan Harley)," tegas dia.

Dalam surat tersebut, dinyatakan Ari Askhara sebelumnya menjabat di 6 perusahaan. Semuanya sebagai Komisaris Utama. Tak hanya Ari Askhara, sejumlah direksi lainnya juga menjabat sebagai komisaris di beberapa anak dan cucu usaha Garuda Indonesia.

Daftar Jabatan Ari Askhara Cs

Berikut daftar posisi komisaris beberapa direksi Garuda Indonesia yang diberhentikan Dewan Komisaris:

1. Ari Askhara (eks Direktur Utama)

Komisaris Utama PT GMF AeroAsia (anak)

Komisaris Utama PT Citilink Indonesia (anak)

Komisaris Utama PT Aerofood Indonesia (cucu)

Komisaris Utama PT Garuda Energi Logistik & Komersil (cucu)

Komisaris Utama PT Garuda Indonesia Air Charter (cucu)

Komisaris Utama PT Garuda Tauberes Indonesia (cucu)

2. Bambang Adisurya Angkasa (eks Direktur Operasi)

Komisaris PT Gapura Angkasa (anak)

Komisaris Utama PT Sabre Travel Network Indonesia (anak)

Komisaris PT Aero Globe Indonesia (cucu)

Komisaris PT Aerotrans Service Indonesia (cucu)

3. Mohammad Iqbal (eks Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha)

Komisaris Utama PT Gapura Angkasa (anak)

Komisaris PT Aerojasa Perkasa (cucu)

Komisaris Aerojasa Cargo (cucu)

Komisaris PT Citra Lintas Angkasa (cicit)

Komisaris Garuda Tauberes Indonesia (cucu)

4. Iwan Joeniarto (eks Direktur Teknik dan Layanan)

Komisaris Utama PT Aerosystem Indonesia (anak)

Komisaris PT Aero Wisata (anak)

Komisaris PT Aerofood Indonesia (cucu)

Komisaris PT Garuda Energi Logistik & Komersil (cucu)

Komisaris Utama PT Garuda Daya Pratama Sejahtera (cucu)

Komisaris PT Garuda Indonesia Terapan Cakrawala Indonesia (cucu)

5. Heri Akhyar (eks Direktur Human Capital)

Komisaris PT Aerofood Indonesia (cucu)

Komisaris Utama PT Aeroglobe Indonesia (cucu)

Komisaris Utama GIH Indonesia (cucu)

Komisaris PT GOH Korea (cucu)

Commissioner of Strategic Function PT GOH Jepang (cucu)

Komisaris PT Garuda Indonesia Air Charter (cucu)

Komisaris PT Garuda Daya Pratama Sejahtera (cucu)

Komisaris Utama PT Garuda Indonesia Terapan Cakrawala Indonesia (cucu)

Aksi Bersih-bersih Menteri BUMN Bikin Saham Garuda Indonesia Menguat

Saham Garuda Indonesia (kode saham: GIAA) sempat anjlok pasca kasus penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton. Pada 6 Desember 2019 saham Garuda Indonesia berada di Rp498 per lembar saham dan pada 9 Desember 2019 menginjak turun di Rp484 per lembar saham.

Namun, dengan aksi bersih-bersih yang dilakukan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, seperti pencopotan Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara dan empat direksi lainnya yang ikut terlibat kasus penyelundupan, saham Garuda Indonesia tercatat pada tanggal 10 Desember 2019 naik mencapai Rp525 per lembar saham.

"Kalau dari saya lihatnya market memandang positif penggantian lima direksi tersebut, harga sahamnya sempat diapresiasi tinggi dari kemarin," ujar Analis, Riyan Artha, saat dihubungi Merdeka.com, Jakarta, Kamis (12/12).

Dia menjelaskan, pasar berharap dengan pencopotan lima direksi ini bisa membuat kinerja Garuda Indonesia meningkat sehingga berdampak pada performa bisnis dan keuangan.

Dilihat dari fundamental perusahaan, menurut Riyan, GIAA dinilai masih baik. Di mana, kinerja pendapatan tercatat meningkat sebanyak 10 persen di sembilan bulan pertama 2019. Peningkatan itu juga didorong oleh kenaikan pendapatan dari segmen penerbangan berjadwal sebesar 9 persen secara tahunan.

"Pendapatan yang meningkat ini merupakan dampak dari kenaikan harga tiket sejak satu tahun yang lalu dan hingga saat ini masih bertahan, di mana untuk passanger yield Garuda domestik per Oktober 2019 naik 35,8 persen, Citilink naik 55,9 persen," jelas Riyan.

Riyan menambahkan kenaikan harga tiket itu bisa mengimbangi penurunan jumlah penumpang sehingga pendapatan masih naik dan marjin juga semakin baik.

"Sejauh ini harga tiket Garuda Indonesia masih akan tetap stabil, jumlah penumpang yang tahun ini turun harusnya lebih baik di 2020 karena risiko dari demand shock yang terjadi di 2019 dilihat akan sedikit terjadi di 2020," ujarnya.

Reporter: Ilyas Istianur Praditya

Sumber: Liputan6

Baca juga:Ari Askhara Lengser, Garuda Indonesia Kembali Beri Kru Rute Internasional PenginapanMulai Hari ini, Garuda Indonesia Diskon Tiket Rute Domestik Hingga 40 PersenSekarga Sebut Kunjungan ke Prancis Karena Diajak Manajemen Garuda IndonesiaAksi Bersih-bersih Menteri BUMN Bikin Saham Garuda Indonesia MenguatPerkuat Struktur Bisnis, Garuda Indonesia Berencana Hapus Penerbangan ke EropaCuitan @Digeeembok Viral, Begini Respons Serikat Pekerja Garuda IndonesiaJokowi Sebut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual di Garuda Urusan Polisi

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Mantan Pramugara Berhenti Bekerja Malah Jadi Waria, Ternyata Keluarganya Tak Sembarangan
Kisah Mantan Pramugara Berhenti Bekerja Malah Jadi Waria, Ternyata Keluarganya Tak Sembarangan

Aldioanto (67) terlahir normal sebagai laki-laki, akibat dirumahkan dari suatu perusahaan tempatnya bekerja sebagai pramugara di Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kisah Eks Pegawai Maskapai Pilih jadi Pendakwah di Jalanan, Ujian Hidup Anak Istri Pindah Agama
Kisah Eks Pegawai Maskapai Pilih jadi Pendakwah di Jalanan, Ujian Hidup Anak Istri Pindah Agama

Ternyata, ia pernah mengalami ujian hidup yang begitu hebat. Pria itu mengaku bahwa istri dan anaknya sampai pindah keyakinan.

Baca Selengkapnya
Respons Istana Soal Kabar Jokowi Jadi Kader Sejak Tahun 1997 dan Ketum Golkar
Respons Istana Soal Kabar Jokowi Jadi Kader Sejak Tahun 1997 dan Ketum Golkar

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebut, desas-desas Jokowi akan menjadi ketum parpol sudah lama digulirkan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Heru Budi Ingatkan Pendatang Baru ke Jakarta Harus Punya Pekerjaan dan Rumah Tinggal
Heru Budi Ingatkan Pendatang Baru ke Jakarta Harus Punya Pekerjaan dan Rumah Tinggal

Warga pendatang baru wajib mencatatkan administrasi kependudukan di Dukcapil DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Airlangga Janjikan Insentif Jika Golkar Jabar Raih 25 Kursi di DPR RI
Airlangga Janjikan Insentif Jika Golkar Jabar Raih 25 Kursi di DPR RI

"Akan menyiapkan insentif. Karena kita ingin menang," ujar Airlangga

Baca Selengkapnya
Mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Segera Disidang Terkait Kasus Gratifikasi
Mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Segera Disidang Terkait Kasus Gratifikasi

Kasus dugaan gratifikasi tersebut bakal berlanjut di meja hijau setelah tim jaksa KPK menilai unsur pidana telah lengkap.

Baca Selengkapnya
Gagahnya Jenderal Polisi Peraih Adhi Makayasa saat Jabat Kasat Reskrim, Dikomentari Bintang 1 'Saya Pernah jadi Anak Buah Komandan'
Gagahnya Jenderal Polisi Peraih Adhi Makayasa saat Jabat Kasat Reskrim, Dikomentari Bintang 1 'Saya Pernah jadi Anak Buah Komandan'

Herry menduduki posisi Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat pada tahun 2001-2004.

Baca Selengkapnya
Gaji Karyawan Bulan November Dicicil, Dirut PT DI Ungkap Kondisi Perusahaan Sebenarnya
Gaji Karyawan Bulan November Dicicil, Dirut PT DI Ungkap Kondisi Perusahaan Sebenarnya

Gaji seluruh karyawan PT DI untuk bulan November 2023, baru dibayar rata sebesar Rp1 juta.

Baca Selengkapnya
Segera Disahkan, RUU DKJ Atur soal Gubernur Jakarta Dipilih Melalui Pilkada hingga Dewan Aglomerasi
Segera Disahkan, RUU DKJ Atur soal Gubernur Jakarta Dipilih Melalui Pilkada hingga Dewan Aglomerasi

Terdapat tujuh poin dibahas dan disepakati DPR terkait RUU Daerah Khusus Jakarta (DKJ).

Baca Selengkapnya