Asah Kemampuan Personal Skill, Kemensos Gelar Peningkatan Pendamping BPNT
Merdeka.com - Berbagai upaya dilakukan pemerintah dalam penanganan fakir miskin. Salah satunya adalah dilaksanakannya program pemberdayaan sosial oleh Kementerian Sosial (Kemensos). Program pemberdayaan yang dilaksanakan di antaranya adalah program pemberdayaan fakir miskin bernama Bantuan Kelompok Usaha Bersama dan Program Bantuan Sosial Pangan Nontunai (BPNT).
Program BPNT ditujukan untuk meningkatkan efektivitas dan ketepatan sasaran penyaluran bantuan sosial dan meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan, serta mendorong keuangan inklusif.
Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar bantuan sosial dan subsidi disalurkan secara nontunai melalui program BPNT. Direktorat Penanganan Fakir Miskin wilayah III melaksanaan Program Bantuan Sosial Pangan Nontunai di 11 provinsi dan 182 kabupaten kota.
Menteri Sosial Juliari Peter Batubara saat membuka acara 'Peningkatan Kapasitas Pendamping Bantuan Pangan Non Tunai' di Hotel Vasa, Surabaya, mengatakan, dengan adanya kegiatan ini diharapkan ada peningkatan kapasitas kemampuan para pendamping yang nota bene sebagai ujung tombak pelaksanaan BPNT di lapangan.
"Tentunya untuk meningkatkan kapasitas mereka, kemampuan mereka, juga di dalam melakukan pendampingan sehari-harinya. Selain itu, juga harus bisa meng-update ilmu baru, mekanisme baru, sehingga bantuan pemerintah di bantuan pangan tunai bisa lebih tepat sasaran," katanya, Kamis (12/12).
Mensos menambahkan, pada pokoknya, kemampuan para pendamping dianggap sudah cukup bagus. Namun, kemampuan personal skill harus tetap diasah, terutama untuk menghadapi para penerima manfaat.
"Kalau skill teknisnya saya kira sudah bagus semua. Skillnya itu banyak yang perlu berurusan dengan personal skill ya, artinya dalam menghadapi para penerima manfaat, kalau skil teknisnya saya kira sudah bagus," tandasnya.
Pendamping memiliki peran penting bagi kelancaran penyaluran BPNT kepada para Keluarga Penerima manfaat (KPM). Pendamping BPNT dapat terdiri dari berbagai unsur diantaranya adalah Koordinator Kesejahteraan Sosial (Korteks), Koordinator PKH Kabupaten/ Kota dan Korwil PKH. Sinergitas antara para pendamping BPNT di lapangan sangat penting mengingat program ini perlu ditangani secara komprehensif dan kolaboratif.
Sementara itu, kegiatan peningkatan kapasitas pendamping ini sendiri dimaksudkan untuk mempersiapkan, menambah, me-refresh kembali pengetahuan korteks, koordinator PKH Kabupaten/Kota dan Korwil PKH serta membangun sinergitas tenaga pendamping dalam rangka pelaksanaan Bansos Pangan Non Tunai di seluruh Kabupaten/Kota Wilayah III.
Dalam acara ini, total peserta berjumlah 262 orang yang terdiri dari 27 orang berasal dari lingkup Kementerian Sosial, peserta pendamping berjumlah 235 orang, yaitu, Korteks sebanyak 95 orang, Koordinator PKH Kabupaten/Kota 126 orang, dan Korwil sebanyak 14 orang. Acara tersebut digelar di Hotel Vasa Surabaya mulai tanggal 12 hingga 14 Desember 2019.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bulog Lanjutkan Program Bantuan Pangan Beras untuk Penuhi Kebutuhan Penduduk Indonesia
Keberhasilan Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Beras pada tahun 2023 kembali dilanjutkan dengan penyaluran program yang sama untuk tahun 2024.
Baca SelengkapnyaTingkatkan Kompetensi Tenaga Kerja, Kemnaker Siap Fasilitasi Pemagangan ke Jepang
Kemnaker telah menyiapkan program pemagangan ke Jepang bagi pemuda Kabupaten Batang.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga Usul Beasiswa LPDP Sediakan Pelatihan seperti Program Kartu Prakerja
Salah satu konsepnya dengan memberikan aspek pelatihan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaTingkatkan Kompetensi Konten Sosmed, Kementerian BUMN dan Pertamina Gelar Workshop untuk Millenial
Pertamina memberikan dukungannya untuk peningkatan kompetensi para penggiat sosial media di lingkungan BUMN.
Baca SelengkapnyaMenteri Airlangga Buka-bukaan Soal Tujuan Penyaluran Bansos untuk 22 Juta Masyarakat Penerima
Airlangga menjelaskan berbagai bantuan sosial yang diberikan pemerintah adalah program yang dijalankan setiap tahun.
Baca SelengkapnyaBulog Tegaskan Bantuan Pangan Bebas dari Kepentingan Apapun
Bayu Krisnamurthi menegaskan kegiatan penyaluran Bantuan Pangan Beras yang saat ini tengah disalurkan oleh Bulog bebas dari kepetingan apapun.
Baca SelengkapnyaMengenal Pomosda Nganjuk, Pesantren Modern Tertua di Indonesia yang Punya Program Ngaji Tani
Pesantren ini terkenal dengan program pemberdayaan masyarakat sekitar.
Baca SelengkapnyaMenaker Beri Semangat Peserta Pemagangan di Thailand untuk Tingkatkan Kompetensi
Menaker mengatakan, Indonesia akan menghadapi bonus demografi yang puncaknya terjadi pada tahun 2030 hingga 2035.
Baca Selengkapnya