Universitas Brawijaya Malang

Instruktur 16 BLK se-Indonesia Ikuti Pelatihan Pengolangan Pangan di FTP UB Malang

Pelatihan pengolahan bahan pangan di Food Production and Training Centre, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (UB) Malang.

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
sylvianita widyawati
Para instruktur BLK usai praktik pembuatan roti di dapur Food Production and Training Centre Fakuktas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang, Kamis (7/11/2019). 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Sebanyak 16 instruktur BLK di bawah Direktorat Bina Instruktur dan Tenaga Pelatihan Kemenaker mengikuti pelatihan pengolahan bahan pangan di Food Production and Training Centre Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (UB) Malang.

Mereka mengikuti kegiatan sejak 4 November sampai 30 November 2019 nanti. "BLK nya dari beberapa daerah di Indonesia," jelas Mochamad Nucholis STP MP PhD, dosen FTP kepada Suryamalang.com, Kamis (7/11/2019).

Ada 25 produk yang diminta oleh BLK Intala untuk dilatihkan. Itu terdiri dari lima kategori.

Yaitu hortikultura, hewani, olahan serealia, olahan perkebunan dan produk fermentasi. Dari tiap kategori itu menghasilkan sejumlah produk. Misalkan hewani bisa menghasilkan bakso, sosis dan nugget. Sedang serealia misalkan hasilnya produk baking, mie, roti dan biskuit.

"Setiap hari ada 2-3 produk yang diajarkan. Sebelum praktik, ada teori dulu," jelas doktor alumnus perguruan tinggi di Jepang ini. Karena latar belakang instruktur berbeda, maka ada perkuliahan dulu. "Teman-teman instruktur ada dari ketehnikan, mekanisasi, administrasi," jelas Nurcholis.

Sementara itu, Purnameidi Santoso, instruktur dari BLK Purworejo, Jawa Tengah menyebutkan sebelum ikut pelatihan ada proses seleksi. "Nanti hasil dari pelatijan ini ya bisa diimbaskan ke masyarakat yang ikut pelatihan di BLK," jawabnya. Dikatakan, di instruktur BLK yang ikut, keunggulan tiap daerahnya tidak sama.

"Seperti di Purworejo kan daerah pertanian. Hasilnya seperti pisang, singkong. Tapi di sini kami diajarkan semuanya," jawab Pur. Ada juga peserta dari BLK yang keunggulan daerahnya perikanan. Dari 16 peserta dibagi empat kelompok dan diajarkan sama 25 produk. "Ya senang juga ikut pelatihan ini. Karena awalnya selalu diberi materi dulu baru praktik," jelas pria ini.

Ditambahkan Nurcholis, Food Production and Training Centre FTP selain menjual produk juga melayani pelatihan. "Kebanyakan yang diminati pelatihan hortikultura dan serealia," jelasnya.

Tapi bisa melayani sesuai keinginan pelatihan. Sebab dosen-dosen FTP memiliki banyak keahlian seperti di bidang daging. Saat suryamalang.com melihat aktifitas mereka di kitchen, mereka baru saja membuat aneka roti.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2024 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved