The Man From The Sea, Film Kolaborasi RI-Jepang Berlatar di Banda Aceh

FIlm The Man From The Sea
Sumber :
  • Instagram/@The Man From The Sea

VIVA – Menandai hubungan persahabatan antara dua negara, yakni Indonesia dan Jepang yang tahun 2018 ini merayakan peringatannya yang ke-60 tahun, satu film berjudul The Man From The Blue Sea siap dirilis.

Gibran Pakai Atribut Anime, Ini Ciri-ciri Kamu Seorang Wibu

Film bergenre drama dan fantasi ini diproduksi oleh beberapa rumah produksi berbeda negara, seperti Kaninga Pictures (Indonesia), Nikkatsu (Jepang), dan Comme Des Cinemas (Francis) dan digarap oleh sutradara asal Jepang, Koji Fukada. 

Film berdurasi 107 menit ini mengambil latar di Banda Aceh dan bercerita tentang seorang lelaki misterius yang muncul dan terdampar di pesisir pantai sekitar Banda Aceh. 

Dari Film Keluarga hingga Percintaan Rumit, Ini 10 Rekomendasi Film Jepang Wajib Ditonton!

Penemuan lelaki berwajah Jepang itu membawa Takako (Mayu Tsuruta) seorang warga Jepang yang bekerja untuk organisasi nirlaba uang terlibat dalam pemulihan bencana dan tinggal di Aceh dengan putranya Takashi (Taiga) untuk mencari tahu asal usul pria misterius tersebut.

Takako dan Takashi pun ternyata juga dibantu oleh dua sosok remaja asli Aceh, yakni Ilma (Sekar Sari) dan Kris (Adipati Dolken). Tak hanya itu, sepupu dari Takashi, yakni Sachiko (Junko Abe) pun ikut bergabung mengungkap siapa sosok pria misterius tersebut.

Film The Wandering Moon Hadirkan Kisah Pertemuan dengan Orang di Masa Lalu

Selama proses pencarian asal usul sosok pria tersebut, ternyata terungkap beberapa fakta mengejutkan dan juga magis. Pria misterius itu juga diberi nama Laut.

FIlm The Man From The Sea

Di sisi lain, Koji Fukada sebagai sutradara mengaku senang bisa berkolaborasi dengan staf asal Indonesia. Ia juga mengaku tak merasakan kesulitan yang berarti selama proses syuting. 

“Saya sama sekali tidak merasakan kesulitan yang berarti saat syuting film ini bersama kru dari Indonesia. Suasana syuting sangat hangat membuat saya sangat menikmati syuting di Banda Aceh,” ungkap Koji Fukada, saat ditemui di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Senin, 17 Desember 2018.

Dirilis di Jepang pada bulan Mei 2018 yang lalu dan mendapat tanggapan yang baik, film ini juga kembali ditayangkan di beberapa festival film dunia, seperti di Busan Internasional Film Festival, Hongkong Asian Film Festival, Kaohsiung Film Festival, Jogja-Netpac Asian Film Festival, dan terakhir menjadi film penutup dalam rangkaian Pekan Sinema Jepang (Desember 2018). 

Penasaran? Anda harus bersabar karena film ini baru mulai dirilis di Indonesia pada 2019 mendatang. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya