Memories, Dreams and Reflections

20181004_093447

Ini adalah judul satu buku yang ditulis oleh Carl JUNG, seorang peneliti mengenai “kejiwaan” manusia, Dalam bahasa Indonesia tentunya judul teresbut adalah: MEMORI, MIMPI dan REFLEKSI.

Buku ini saya beli beberapa tahun lalu di Toko Buku Gramedia karena tertarik dengan judulnya, dan juga karena nama penulisnya yang saya ingat sering disebut kakak saya Emilia sewaktu ia masih mahasiswa Fakultas Kedokteran UI di Jakarta tahun 1951-an di Jakarta. Kira2 aku sudah tahu bahwa penulis ini tergolong penulis bahan2 “kelas berat” artinya materi yang dibahas kusangka memerlukan keahlian tertentu dibidang medis atau sejenisnya, sehingga agak terkejut sewaktu mulai membaca, ternyata ini satu otobiografi…….. Wah kalau begitu lain, dong seharusnya kesiapan saya membaca buku ini……….

Sebagai seorang yang pandangannya lebih berkiblat ke sains dan ilmu pasti (yang pasti) dan ilmu alam (yang alami), lengkap dengan logika, rumus2 (ga apa2 ngejelimet, tapi PASTI) maka kukembalikan buku itu ke rak buku sebagai hiasan untuk sementara waktu, Namun karena judul buku itu sangat menantang, khususnya pada benak saya yang sudah cukup umur maka aku mencari2 akal untuk bisa dan mampu  “menerkam” isi materi buku tsb.

Ha! Sebaiknya aku akan mulai dengan mencari “REVIEWS” mengenai buku ini, (Review akan memberikan pandangan seseorang yang biasanya ahli dibidang terkait, dan kukira buat saya itu bagaus selaku “pengantar” bagi orang yang  awam seperti saya.) DAN aku temukan satu rview yang kira2 “pas” dengan tingkat keilmuan saya dibidang ini. Tepatnya alamat tulisan ini dapat dketemukan di:

http://www.butler-bowdon.com/carl-jung—memories-dreams-reflections.html

dimana pulisnya : Tom Butler-Bowdon antara lain menulis :“Memories, Dreams, Reflections is controversial because it was still in manuscript form when Jung died, and required further editing to become the final version we read today. But it found the popular audience Jung had always hoped for, and inspired many to become psychoanalysts. Like a Christmas cake, it will be too rich and dense for some; for others it may inspire a life-long interest in Jungian psychology, which aims to reveal the science of the mind and personality as being driven by unconscious and even spiritual forces.”

Nama Carl Jung sering kali dikaitkan dengan nama seorang lain yakni Sigmund Freud. Mereka bertemu di Vienna ditahun 1908 dan bertukar fikiran secara intensip mengenai pendapat masing2. Kedua2nya mengintroduksikan banyak hal2 dan pengertian2 yang bagi manusia zaman sekarang diberbagai aspek hidup dan membantu memberikan kejelasan dan juga “peralatan” (tools) yang kini telah menjadi bahan dalam diskusi sehari2.

Ternyata bealakangan agak sulit untuk mendapa[kan referensi  diatas karena mungkin semuanya pada mencari doku maka silahkan juga melihat di su,ber wikipedia sbb:

https://en.wikipedia.org/wiki/Memories,_Dreams,_Reflections#Summary

Satu2nya kesimpulan yang dapat saya berikan dalam postingan singkat ini adalah bahwa sekarang saya mendapat satu penunjuk jalan untuk berani “menerkam” buku yang kusebut diatas ini.

 

 

 

Leave a comment