In Memoriam Mgr. Ludovicus Simanullang OFMCap: Sangat Santun dan Sedia Mendengarkan (4)

0
570 views

BERIKUT ini masih kami lanjutkan tulisan kata-kata kenangan yang selalu meresap di dalam hati sejumlah Bapak Uskup setiap kali mengenang sosok almarhum Mgr. Ludovicus Simanullang OFM, Uskup Keuskupan Sibolga (Sumut).

Mgr. Ludovicus Simanullang OFMCap meninggal dunia di Medan, Kamis tanggal 20 September 2018 karena mengalami komplikasi sakit.

Inilah kesan personal tentang sosok almarhum yang masih melekat kuat di benak beberapa uskup Indonesia di bawah ini:

Watak Fransiskan

“Saya ingat waktu beliau ditahbiskan menjadi Uskup Keuskupan Sibolga tahun 2005 . Waktu itu, saya ikut dalam  rombongan kendaraan para uskup Indonesia sebanyak 18 orang  menempuh perjalanan darat dari Padang menuju Sibolga. Ikut dalam rombongan itu adalah Nuncio, Dubes Vatikan untuk RI. Perjalanan panjang itu merupakan bentuk dukungan para Uskup Indonesia dalam kolegialitas KWI,” kesan Mgr. Ignatius Suharyo yang menulis untuk Sesawi.Net, hari Jumat (21/9/18) siang.

“Watak Fransiskan almarhum Mgr. Ludovikus Simanullang OFMCap sangat nyata  dalam kehadiran dan berbicara yang mengungkapan pax et bonum (kedamaian dan kebaikan). Requiescat in pace,” demikian konklusi Uskup Agung KAJ ini.

Gagasan inspiratif

“Beliau adalah sosok pribadi yang berpenampilan tenang. Pribadinya ramah dan juga muda untuk diajak bicara,” tulis Mgr. AM Sutrisanaatmaka MSF, Uskup Keuskupan Palangkaraya, Kalteng.

“Dalam pertemuan dan sidang-sidang tahunan KWI, almarhum banyak memberi inspirasi dengan lontaran berbagai pertanyaan dan gagasan yang pernah beliau sampaikan di forum,” kenangnya.

Santun sekali

“Saya mengenal almarhum Mgr.  Ludo waktu saya dan beliau masih sama-sama menjabat Provinsial. Beliau Provincial OFMCap dan saya OFM,” tulis Mgr. Aloysius Murwito OFM, Uskup Keuskupan Agats di Papua.

“Kesan kuat adalah penampilannya yang sederhana, ramah, dan tidak menonjolkan diri. Biasanya putera Batak itu stereotip orangnya spontan, ceplas-ceplos, tetapi tidak demikian. Sebaliknya,  beliau tenang, santun dan halus. Kita kehilangan sosok yang bisa menjadi panutan bagi kita. RIP,” terang Mgr. Aloysius Murwito OFM menjawab Sesawi.Net.

Sedia dan suka mendengarkan

“Saya mengenal beliau belum lama. Ini kesan sepintas saya selama setahun terakhir ini  lebih sedikit,” tulis Romo Joseph Kristanto Suratman Pr, Sekretaris Eksekutif Komisi Seminari KWI.

Almarhum Mgr. Ludovicus Simanullang OFMCap adalah Ketua Komisi Seminari (Komsem) KWI.

“Beliau adalah sosok uskup yang rendah hati, sedia dan suka mendengarkan pendapat orang. Dan yang menarik, beliau juga senang mendengar hal-hal baru dan kemudian mempelajarinya,” kenang mantan Rektor Seminari Tinggi St. Paulus Kentungan, Yogyakarta ini.

“Yang mengesankan saya sebagai pembantu beliau di Komsem KWI adalah semangatnya untuk melayani serta memberi dukungan. Bila ada hal-hal yang belum diketahui, maka beliau bersedia dengan rendah hati mau bertanya. Bila diminta hadir dalam rapat dan membuka pertemuan, maka beliau selalu menyanggupinya,” kenang Romo Kris yang di waktu mudanya asyik mengurusi musik liturgi.

“Sikap dan tutur katanya sangat santun dan halus. Saya ini orang Jawa, almarhum malah lebih nJawani dibanding saya,” ungkapnya. (Bersambung)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here