kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kembangkan potensi kader, Ansoruna gelar kursus barista


Selasa, 18 September 2018 / 16:38 WIB
Kembangkan potensi kader, Ansoruna gelar kursus barista
ILUSTRASI. Ansoruna Business School Adakan Kursus Barista Nusantara


Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Dadan M. Ramdan

KONTAN.CO.ID - SITUBONDO. Saat ini, minum kopi telah menjadi lifestyle bagi masyarakat Indonesia. Tidak mengherankan usaha kopi menjamur di mana-mana, dari mulai warung kopi pinggiran jalan, cafe dan restoran, hingga hotel berbintang pun banyak yang menyuguhkan beragam sajian kopi dengan aneka rasa.  

Ketika menyeruput kopi di kedai atau cafe, tentu ada cita rasa tertentu nan unik. Nah, tangan-tangan andal barista yang punya andil besar dalam rasa penyajian kopi. Teknik menyeduh menjadi salah satu ciri khas yang memberikan cita rasa tersendiri dalam secangkir kopi.

Sementara untuk penggunaan metode, cara ekstraksi, dan peralatan yang digunakan juga akan memberikan hasil dengan nuansa yang berbeda. Nah, kepiawaian menyajikan kopi ini yang ingin ditularkan oleh Ansoruna Business School kepada para kader Ansor dengan menyelenggarakan Kursus Barista Nusantara bekerjasama dengan PC GP Ansor Situbondo di Warung Biru Daun, Minggu (16/9), pekan lalu.

Kursus meracik kopi ini cukup menarik minat 50 orang peserta. Asyik, seru dan penuh informasi ilmu dan pengalaman seputar kopi dalam setiap sesi kursus. Adapun peserta yang rata-rata kader Ansor datang dari berbagai daerah di Jawa Timur, seperti Kediri, Malang, Banyuwangi, Jember, serta daerah lainnya, sangat antusias mengikuti pelatihan dengan dipandu oleh master trainer Iwan Setiawan, yang juga pemilik Kedai Kopi Handy.

Umumnya para peserta menilai, kursus barista ini sangat bermanfaat karena mereka dikenalkan dengan teknik dan cara-cara dan metode dalam membuat minuman kopi. Dengan pengetahuan dan keterampilan tersebut, nantinya bisa diaktualisasikan dengan membuka peluang usaha kedai kopi. Apalagi di wilayah Jawa Timur terutama di Pengunungan Ijen-Raung, Bondowoso, banyak terdapat budidaya kopi yang produknya bisa tembus pasar ekspor, yakni Kopi Arabika Java Ijen-Raung. "Kami berharap dari kursus barista ini ada tindak lanjutnya, bisa membuka kedai kopi," tukas Ahmad Mustami, peserta asal Jember.

Menurut Ahmad, Ansoruna dan GP Ansor perlu mefasilitasi dan memberikan pendampingan untuk usaha rintisan bagi para kader baik dari sisi permodalan, peralatan, hingga peningkatan keterampilan dalam menyeduh kopi ini. Sebab, pelatihan saja belum cukup untuk bisa menjadi seorang barista yang mumpuni karena memerlukan latihan yang intensif, selain itu perlu pendampingan yang berkesinambungan dalam pengembangan usahanya.

Hal senada diutarakan Omy Faisol, peserta dari Desa Tambak Rejo, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri ini sengaja datang dari jauh karena ingin mengikuti kursus tersebut. Setelah mengikuti kegiatan ini, Omy berharap bisa mengembangkan ekonomi di daerahnya dengan merintis usaha kedai kopi. “Saya termotivasi datang ke sini. Saya punya pohon kopi tapi masih belum bisa mengembangkannya," akunya. Omy berharap setelah mengikuti kursus yang di selenggarakan di Kota Santri Bumi Shalawat Nariyah tersebut, bisa menerapkan ilmu dan menjadikan kopi bernilai ekonomi tinggi.

Peserta lainnya dari Banyuwangi, Imam Makruf yang juga bercita-cita mengembangkan kopi di daerahnya, mengapresiasi penyelenggaraan kursus barista tersebut. Pasalnya, Banyuwangi merupakan daerah kawasan Gunung Ijen, yang menjadi tempat budidaya kopi berkualitas. “Saya sangat antusias sekali karena kopi saat ini merupakan bisnis menjanjikan, peminat kopi tidak akan habis bahkan terus bertambah,” katanya.

Mohammad Amin, Pendiri Ansoruna Business School menyatakan, pihaknya siap memfasilitasi kader Ansor yang benar-benar ingin mengembangkan usaha kedai kopi. "Ansoruna akan mengupayakan pendampingan dan tindak lanjut dari pelatihan bahkan permodalan," terangnya. Sementara itu Ketua PC GP Ansor Situbondo, Yogie Kripsian Sah menyatakan, pentingnya penguatan ekonomi kader karena lemahnya ekonomi merupakan tantangan yang harus diatasi. "Dengan semangat Nahdlatut Tujjar, ekonomi kerakyatan melalui kursus barista nusantara ini kita tingkatkan, insya Allah kalau eonominya sudah mapan organisasi akan berjalan," ungkapnya.

Potensi kopi dan bisnisnya, menurut Yogie, menjadi peluang yang sangat besar dan pemuda Ansor di semua daerah diharapkan mampu menangkap peluang bisnis ini. Tugas kader Ansor tidak hanya menjaga amaliyah dan Aswaja akan tetapi, menjaga kekuatan ekonomi menjadi tanggung jawab pemuda NU.

Sejatinya, kursus barista nusantara ini merupakan implementasi dari Nahdlatut Tujjar agar mampu memperkuat kader secara ekonomi guna mewujudkan kemandirian organisasi. Sebab ada tiga pilar utama sebagai pondasi bagi tegaknya organisasi NU yaitu, Nahdlatul Wathan, Tashwirul Afkar dan Nahdlatut Tujjar. Nah, ketiga pilar ini menjadi bagian terpenting dalam perjalanan NU dan membangun bangsa Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×