kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengintip peluang di ajang Asian Games


Sabtu, 18 Agustus 2018 / 13:05 WIB
Mengintip peluang di ajang Asian Games


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Ajang Asian Games 2018 yang mulai berlangsung 18 Agustus nanti membawa berkah bagi para pelaku usaha mikro. Para pebisnis tersebut turut serta di even akbar tersebut dengan menggelar pameran di dalam area pertandingan yang berlangsung di Jakarta serta Palembang.  

Salah satunya adalah Iskandarsyah pemilik label fesyen Alini. Ia berharap pesta olahraga terbesar di benua Asia tersebut bisa memperluas jangkauan pasar produk yang ia produksi. Lantaran nantinya bakal banyak atlit dan pelancong hadir di acara tersebut. Bila ini terjadi, ia harapkan bisa mendongkrak penjualan Alini.

Bila tidak ada perubahan, Alini akan membuka tiga stan secara bersamaan di area Monas, Wisma Atlet, dan juga salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Jakarta Pusat.

Untuk ketiga ajang tersebut, Iskandar menyiapkan sekitar 1.500 biji aksesoris dan beberapa baju bernuansa batik khas Indonesia. "Kami akan menjajakan desain baru yang pas digunakan anak muda sampai orang tua," katanya pada KONTAN, Jumat (10/8).

Agar tampak menarik, dia akan membawa beberapa perca kain batik yang digunakan sebagai bahan material utama pembuatan produk aksesorisnya. Langkah ini ia pakai untuk bisa menjelaskan secara gamblang produk tersebut ke para konsumen.  

Menyasar kalangan menengah, harga jual aksesoris dan busana miliknya dibanderol dengan harga Rp 50.000 sampai Rp 600.000 per satuan.

Pengusaha lain yang juga kebagian berkah Asian Games adalah Maeika Hazim, pemilik Coklat Ndalem asal Yogyakarta. Sedikit berbeda dengan sebelumnya, usaha coklat rumahan ini bakal turut serta dalam pameran usaha di Palembang.

Bila tidak ada halangan, bazar akan dimulai pada 16 -26 Agustus 2018. Sayangnya, dia masih enggan mengungkapkan jumlah stok produk yang akan dibawa selama pameran berlangsung.

Yang jelas, ajang tersebut ia manfaatkan sebagai  ajang promosi dan perluasan pasar. Selain menjual produk coklat, dia juga menawarkan jasa pembuatan coklat secara  khusus (customize) untuk kebutuhan suvenir dan lainnya.   "Kami juga akan menyiapkan materi khusus untuk menjaring reseller baru disana," katanya.

Namun, dia tidak berharap banyak untuk dapat menjaring buyer internasional. Sebab ia prediksi ajang tersebut bakal lebih banyak dari kalangan atlet dan penonton.

Berbeda dengan Alini,  Coklat Ndalem menyasar semua kalangan. Maeika membanderol harga coklat dari Rp 15.000 sampai Rp 50.000 per satuan.

Selain bersiap di Asian Games, Maeika juga kerap memasok coklat bean to bar (biji coklat Gunung Kidul) untuk pemain coklat rumahan di Malang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×