kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Eh, ada sentra produksi bakpia di Bantul (3)


Sabtu, 18 Agustus 2018 / 09:15 WIB
Eh, ada sentra produksi bakpia di Bantul (3)


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Meski tak sepopuler merk bakpia yang selama ini sering menjadi buah tangan, bakpia hasil produksi sentra di Dusun Lopati, Desa Srandakan, Bantul punya pasarnya sendiri. Bahkan, permintaannya rutin berdatangan.  

Dwiyanto, pemilik Bakpia Japon menjelaskan, selama ini sebagian besar bakpia hasil produksinya banyak dikonsumsi untuk kepentingan hajatan atau acara tertentu. Ada juga yang dititipkan di sejumlah toko oleh-oleh di sekitar Bantul dan kota Yogyakarta.  

“Di sini, bakpia itu jadi suguhan wajib kalau ada hajatan. Sering juga ada pesanan untuk arisan, reuni atau kumpul keluarga. Selama ini, kami  melayani konsumsi dari rumah ke rumah,” tutur Dwi.  

Tiap sentra produksi sudah punya target pasar dan pelanggan.  Harganya pun tak jauh berbeda, berkisar Rp 15.000–Rp 20.000 per kotak.

Ada delapan produsen bakpia di Dusun Lopati. Dwi pun menyebut, para produsen itu tak bersaing sengit. "Ya kalau dibilang saingan ya saingan, namanya juga bisnis,” katanya. Tetap menjaga kualitas rasa dan kepercayaan konsumen jadi kunci utama Bakpia Japon  bertahan sampai sekarang.   

Tak hanya jadi langganan di berbagai hajatan, Bakpia Japon milik Dwi juga jadi favorit di beberapa toko oleh-oleh. Namun, ia menggunakan brand yang berbeda untuk penjualan di toko oleh-oleh.

Hal tersebut sudah lazim dilakukan oleh produsen bakpia di Srandakan. “Buat perajin bakpia di desa kami, hal itu sudah biasa. Nggak perlu pakai merek kami, asal bakpianya laku terjual,” ujar Dwi.

Menurut penuturan Dwi, bahkan selama bulan Ramadhan sampai libur Lebaran, pusat produksi bakpia di sekitar kawasan Pathuk, Kota Yogyakarta kerap mengambil bakpia hasil produksi sentra di Desa Srandakan.

Membludaknya permintaan membuat sentra produksi bakpia di Pathuk kewalahan memenuhi permintaan pasar.   
“Selama Ramadhan sampai libur Lebaran itu bakpia di Pathuk ambil bakpia dari sini. Dan pasti habis diborong. Malah Bakpia Japon juga sering jadi langganan kraton kalau ada wisatawan atau tamu,” ungkap Dwi.

Rohmayati, perajin bakpia yang bekerja di Bakpia Japon turut menimpali jika selama Ramadhan dan libur Lebaran, dirinya dan perajin bakpia lain sudah pasti lembur menggarap pesanan. Sebab, pesanan akan  meningkat dua sampai tiga kali lipat dibanding pekan biasa.

Baginya bekerja membuat bakpia selama Lebaran seolah tidak ada habisnya. Selesai menggarap kloter pertama, ternyata masih banyak kloter berikutnya.  

“Kami selama dua minggu pasti lembur terus, non-stop. Setiap hari bikin bakpia sejak pagi sampai malam terus. Biasanya sampai jam 12 tengah malam,” ujarnya. Ia membenarkan jika sebagian besar pesanan selama Lebaran datang dari toko oleh-oleh untuk memenuhi permintaan wisatawan.       

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×