kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menggeprek laba Ayam Bukan Geprek


Minggu, 22 Juli 2018 / 15:05 WIB
Menggeprek laba Ayam Bukan Geprek


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Kuliner berbahan ayam memang tak ada matinya. Selain gampang penyajiannya, daging ayam juga disukai oleh berbagai kalangan. Harganya pun cukup terjangkau.  

Para pengusaha kuliner juga terus meluncurkan inovasi sajian baru. Seperti Wilson Bison yang mencoba mendobrak pasar lewat Ayam Bukan Geprek pada Januari lalu.

Seperti namanya, sajian yang Wilson sajikan adalah ayam goreng tepung dengan berbagai topping sambal. Namun, dia hanya menggunakan daging ayam filet. Pilihan topping-nya antara lain, sambal merah, ulek, dan matah, serta taburan keju parut dan keju mozarella.

Selain menu ayam bukan geprek ini, Wilson juga sediakan sate taichan. Semua menu ini dijual mulai Rp 20.000-Rp 40.000 per porsi.

Wilson juga langsung menawarkan kemitraan. Sampai sekarang sudah ada delapan mitranya, yang tersebar di Jakarta, Depok, dan Tangerang, Banten. Sementara, gerainya sendiri ada di foodcourt Mall Citra Land, Jakarta Barat. Ia menggunakan sistem dapur terpusat.

Ada tiga paket kemitraan Ayam Bukan Geprek. Pertama, paket Rp 35 juta dengan fasilitas peralatan masak sederhana, bahan baku awal, pelatihan, dan branding. Kedua, paket Rp 55 juta. Fasilitasnya sama dengan paket pertama, dengan tambahan deep fried berkapasitas 60 liter.

Ketiga, paket Rp 70 juta. Fasilitasnya, peralatan masak lengkap, bahan baku awal, branding, pelatihan dan gerai bisa menjual sate taichan. Untuk paket ini mitra wajib menyiapkan ruang berukuran 9x13 m2 dan tiga sampai empat orang karyawan.  Untuk jaga kualitas produk, mitra wajib memasok bumbu dan sambal dari pusat.

Wilson menerapkan tiga sistem kemitraan, yakni sistem syariah dengan pembagian hasil sama rata, sistem biaya manajemen flat, dan sistem biaya royalti sebesar 5% dari omzet.

Berdasarkan perhitungan Bison, modal mitra bisa kembali dalam 1,5 tahun. Dengan catatan bisa mencapai target penjualan Rp 2 juta per hari. Keuntungan setiap gerai berkisar 30% dari omzet saban bulannya.

Sepanjang tahun 2018 ini, Bison menargetkan pembukaan sekitar 20-30 gerai. Dia pun optimis mencapai target tersebut karena nilai investasi yang cukup terjangkau dan potensi usaha olahan ayam yang masih bagus untuk tahun-tahun kedepan.  

Djoko Kurniawan, Konsultan Usaha menilai, potensi usaha ayam masih besar. Asal dikelola dengan baik, bisnis ini akan berkembang baik. Sebab, jika cabang sudah banyak, biasanya kualitas produk dan layanan menurun. "Kualitas produk dan jasa akan bisa stabil dan terkendali jika ada audit yang terpadu, baik dari sisi operasional maupun dapur," jelasnya.                

Ayam Bukan Geprek
Mall Citraland Lantai 6
Jakarta Barat
HP. 087888805584

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×