Kesehatan Lingkungan

Prosedur Pengendalian Pencemar dalam Ruangan

Metode Pengendalian Pencemaran Bau dan Jamur dalam Ruangan
(Tulisan ini sebagai lanjutan seri pencemaran udara)
Yang dimaksud dengan bau- bauan di lingkungan kerja adalah bau yang tidak enak dan mengganggu kenyamanan kerja. Bau- bauan dapat mengganggu kesehatan dan produktivitas kerja.Di lingkungan kerja, menurut Sudrajat (1989), bau- bauan dapat dikendalikan  antara lain dengan cara sebagai berikut:

  1. Pembakaran terhadap sumber bau- bauan (misalnya pembakaran butyl alkohol menjadi butarat dan asam butarat)
  2. Penutupan bau yang didasarkan atas kerja antagonistis di antara zat- zat yang berbau. Kadar zat tersebut saling menetralkan bau masing- masing. Misalnya bau karet dapat ditutupi atau ditiadakan dengan parafin.
  3. Melakukan penambahan bau- bauan ke udara yang berbau untuk mengubah zat berbau menjadi netral misalnya dengan menggunakan pengharum ruangan.
  4. Menggunakan alat pendingin ruangan disamping menyejukkan ruangan juga sebagai deodorisasi ruangan
  5. Absorpsi dengan menggunakan air.
Pengendalian Pencemaran Udara dalm Ruangan

Pengendalian Spora Jamur
Lingkungan rumah sakit modern sangat dinamis. Kebutuhan yang terus menerus diperbaiki berarti bahwa lingkungan rumah sakit mengalami perubahan model dan bentuk baru secara kontinyu. Dalam artikel- artikel yang dipublikasikan pada tahun 1990-an tentang aspergilosis, pembangunan dan ventilai alam sering disebut sebagai sumber jamur. Perlu diketahui, jumlah pasien yang rentan terhadap infeksi juga semakin meningkat karena tersedianya teknologi penekanan kekebalan. Kebutuhan untuk melindungi pasien perawatan yang akut diperlukan untuk menjamin kelangsungan hidup pasien. Di bawah ini disajikan tabel beberapa cara pengendalian lingkungan terhadap spora jamur.
Elemen ventilasi kontrol spora jamur

No. Pengendalian jamur
1. Ruangan tersegel dengan pintu yang menutup sendiri dan jendela kedap udara akan menjamin kontrol ventilasi
2. Udara yang masuk lebih banyak dibandingkan dengan udara yang keluar untuk menciptakan tekanan positif.
3. Penggunaan saringan partikel udara efisiensi tinggi (99,97 % efisiensi pada 0,3 µm partikel) untuk mencegah spora jamur keluar.
4. Menyediakan petunjuk praktis untuk menghindari beterbangan spora selama pembersihan ruangan.

Sumber: Streifel, 1996 dalam Pudjiastuti et al., 1998

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Indonesian Public Health Portal