Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Monyet Ekor Panjang di Kawasan Merapi Mulai Turun Gunung

Kompas.com - 24/05/2018, 14:03 WIB
Markus Yuwono,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Monyet ekor panjang dari kawasan Gunung Merapi, Sleman, Yogyakarta, mulai turun gunung.

Dari pantauan, beberapa monyet terlihat di Kantor Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) di Jalan Kaliurang Km 22, Hargobinangun, Pakem, Sleman, yang berjarak 8 km dari Gunung Merapi, Kamis (24/5/2018).

"Kalau di Telogo Putri biasa (monyet turun), tetapi kalau di sini tidak biasa," kata Kepala Balai TNGM Ammy Nurwati, Kamis.

Baca juga: Letusan Merapi Pukul 02.56, Suara Gemuruh Terdengar di 5 Pos Pengamatan

Namun demikian, pihaknya belum bisa memastikan penyebab monyet tersebut turun. Bisa jadi karena lapar atau mulai tidak nyaman dengan erupsi Merapi.

"Mungkin sudah mulai tidak nyaman atau lapar dan mencari makan," katanya.

Dia mengimbau masyarakat agar bijak menanggapi fenomena tersebut dan diimbau juga tidak menangkap ataupun mengganggu kehidupan monyet tersebut.

"Intinya biarkan, jangan dimatikan. Kita butuh ruang, mereka (juga) butuh ruang," ucapnya.

Kepala Resort TNGM Pakem-Turi Teguh Wardaya menambahkan, aktivitas monyet ekor panjang ini ramai di wilayah Telogo Putri, Kaliurang.

"Di kawasan Kaliurang masih biasa, kalau Telogo Putri masih biasa. Kalau ada informasi yang lain saya belum ngerti," ucapnya.

Baca juga: Siswa SD Hamili Siswi SMP, Usia Kandungan Sudah 6 Bulan

Dia menjelaskan, aktivitas monyet masih seperti biasa.

"Kalau monyet hari libur pun turun. Ada yang ke bawah, saya tidak bisa mengatakan itu karena aktivitas gunung. Kalau menurut pantauan teman-teman, seperti biasa," ucapnya.

Para pedagang pun sudah mempersiapkan diri jika sewaktu-waktu ada serangan monyet yang mencuri makanan.

"Mereka (pedagang) sudah mengamankan," katanya.

 

Kompas TV Pasifnya kebijakan fiskal terlihat pada momentum pelemahan rupiah, yang gagal ditangkap eksportir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com