Perusahaan yang berdiri pada 2004 ini mengklaim bahwa proyek mereka mampu menghasilkan kecepatan internet 10 kali lipat dibandingkan dengan sinyal WiFi konvensional. Melalui uji coba yang dilakukannya, Facebook mengatakan bahwa kecepatan internet yang dihasilkan dari Terragraph Project dapat mencapai 2,1 Gbps.
Tim yang terlibat di dalamnya pun mengharapkan angka tersebut dapat mengalami peningkatan. Hal tersebut dikarenakan mereka berencana untuk terus melakukan tes terhadap WiFi tersebut.
Nantinya, Qualcomm akan berlaku sebagai penyedia chipset yang terintegrasi dengan teknologi Terragraph. Dengan begitu, diharapkan router yang digunakan dapat ditingkatkan kemampuannya agar mampu mengirim data pada frekuensi 60GHz. Hal tersebut dapat meningkatkan koneksi broadband dengan kecepatan yang lebih tinggi.
"Ini merupakan solusi baik itu untuk daerah pinggiran atau perkotaan, selama kawasan tersebut memiliki titik-titik WiFi," ujar juru bicara Qualcomm, sebagaimana detikINET kutip dari The Verge, Rabu (23/5/2018).
Uji coba proyek ini pun sudah dilakukan di kantor pusat Facebook yang bertempat di Menlo Park, California, pada 2016. Rencananya, perusahaan pimpinan Mark Zuckerberg ini menjadwalkan Terragraph Project untuk melaksanakan uji coba lapangan pada pertengahan tahun depan. (fyk/fyk)