Audiensi ini dimulai dengan anggota Parlemen Eropa mengemukakan pertanyaan selama 60 menit. Kemudian bos dan pendiri Facebook itu hanya memiliki waktu 30 menit untuk menjawab semua pertanyaan tersebut.
Pertanyaan yang dilontarkan anggota Parlemen Eropa memang lebih spesifik dan kritis dibanding pertanyaan saat audiensi di depan Konggres Amerika Serikatbulan lalu. Seperti pertanyaan anggota Parlemen Eropa dari Belgia, Guy Verhofstadt, tentang apakah Facebook telah melanggar hukum antimonopoli di Eropa, seperti dikutip detikINET dari CNET, Rabu (23/5/2018).
Kemudian ia menambahkan bahwa Facebook sedang mengembangkan alat berbasis AI untuk mengidentifikasi konten-konten dari ISIS.
Ketika ditanya tentang Facebook yang digunakan sebagai alat untuk mengintervensi pemilihan umum, Zuckerberg menjawab bahwa Facebook tidak akan bisa sempurna.
"Musuh kita, terutama dari sisi pemilihan umum - orang-orang yang berusaha untuk mengintervensi - akan memiliki akses terhadap alat AI yang sama dengan kita. Jadi ini merupakan perlombaan bersenjata, dan kita akan terus bekerja untuk tetap berada di depan," jawabnya.
Banyak pertanyaan yang fokus kepada komitmen Facebook terhadap General Data Protection Regulation (GDPR) yang akan diberlakukan pada 25 Mei 2018. Namun, Zuckerberg tidak menjawab pertanyaan tersebut secara gambang.
Audiensi ini lebih singkat, hanya 90 menit, dibandingkan dengan audiensi sebelumnya di depan Kongres Amerika Serikat yang berlangsung dua hari. Dan banyak pertanyaan yang tidak terjawab.
"Saya menanyakan 6 pertanyaan yang bisa dijawab dengan ya atau tidak dan saya tidak mendapatkan satu jawaban pun," kata anggota Parlemen Eropa dari Belgia, Philippe Lamberts.
"Saya akan memastikan kami akan menindaklanjuti dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dalam beberapa hari ke depan" jawab Zuckerberg. (fyk/fyk)