Warga Bantargebang Berharap Banyak Pada Kartu Bekasi Maju

Peluncuran Kartu Bekasi Maju oleh Paslon  Nur Supriyanto-Adhy Firdaus (dok Humas PKS Bekasi)
Peluncuran Kartu Bekasi Maju oleh Paslon Nur Supriyanto-Adhy Firdaus (dok Humas PKS Bekasi)

Bantargebang -- Sekolah Alam Tunas Mulia, sekolah swasta di Bantargebang Kota Bekasi yang menggratiskan seluruh biaya pada murid-muridnya berharap banyak pada program andalan calon walikota Bekasi nomor urut dua, Nur Supriyanto-Adhy Firdaus yaitu "Kartu Bekasi Maju".

Kepala Sekolah Alam Tunas Mulia, Juwarto berharap besar Nur Supriyanto-Adhy Firdaus terpilih sebagai walikota sehingga program Kartu Bekasi Maju dapat direalisasikan.

Menurut Juwarto, Kartu Bekasi Maju merupakan kartu yang mempunyai banyak manfaat, salah satunya dibidang pendidikan. "Kartu Bekasi Maju yang akan diluncurkan nanti sangat pas bagi sekolah ini. Apalagi bagi warga Sumur Batu, khususnya Wali Murid," katanya.

Hal ini, kata Juwarto, Kartu Bekasi Maju terdapat jaminan pendidikan gratis sampai SMA. "Sekolah Tunas Alam ini gratis. Apalagi ada 22 orang siswa yang kita biayai sampai SMA," katanya.

Oleh karena itu, kata Juwarto, kita berharap besar dengan Kartu Bekasi Maju. Sekolah Tunas Alam mempunyai 250 orang murid yang dibiayai gratis sejak tahun 2006.

Calon Walikota Bekasi Nur Supriyanto menyampaikan selama tiga periode di DPRD, baik di DPRD Kota Bekasi maupun DPRD Jawa Barat selalu duduk di bidang pendidikan. "Jadi saya sangat paham masalah-masalah apa saja yang ada dalam pendidikan," ujar Nur Supriyanto yang pernah menjadi dosen sebelum terjun ke politik.

"Bersama Kang Aher, saya selalu berkoordinasi dalam hal masalah pendidikan di Jawa Barat," tambahnya.

Selama kepemimpinan Kang Aher, anggaran pendidikan naik berkali kali lipat. Jumlah kelas tersedia naik pesat. Saya di DPRD Jawa Barat juga terus mendukung segala upaya Kang Aher," tegasnya.

Kini, calon walikota nomor urut dua ini menegaskan akan betul-betul merealisasikan warga Kota Bekasi dapat sekolah gratis 12 tahun. Ia juga ingin agar para guru benar-benar mendapatkan hak dalam hal kesejaheraan.

"Guru harus sejahtera. Memanusiakan guru. Penghasilannya harus ditingkatkan. Saya sudah beraudiensi sejak lama bahwa saya ingin memposisikan sama antara swasta dan negeri. Baik gurunya. Siswanya maupun dana pendidikannya," pungkasnya.