"Dia itu manusia mengerikan. Ayahku akan merencanakan rencana jahat dengan hati-hati. Dia merencanakan kejahatan," kata Elon dalam wawancara dengan Rolling Stone sembari menangis.
Ketika baru-baru ini diwawancarai di rumahnya di Pretoria, Afrika Selatan, sang ayah yang bernama Errol Musk mencoba maklum dengan perkataan anaknya.
Baca juga: Elon Musk Tuding Ayahnya Sendiri Orang Jahat |
Ayah dan anak ini sudah tak pernah bicara dalam 18 bulan terakhir. Elon mungkin juga terkejut karena sang ayah baru saja punya anak lagi dari istrinya yang jauh lebih muda.
Mungkin terjadi pertarungan ego. Sang ayah juga orang kaya sukses sebagai konsultan teknik, istrinya model bernama Maye. Mereka dikaruniai 3 orang anak, Elon, Kimbal dan Tosca. Errol mengaku memanjakan mereka.
"Aku mengantar mereka sekolah dengan Rolls Royce. Kukira mereka jadi manja. Mungkin itu mengapa Elon bertingkah layaknya anak manja sekarang," sebut Errol.
Errol pun memenuhi keinginan Elon, seperti saat harus membayar banyak uang untuk menghadiri kursus komputer. Elon memang tergila-gila dengan teknologi, dan pada saat remaja menghabiskan banyak waktu mengurung diri di kamarnya mengutak atik berbagai hal seperti modem.
Errol Musk. Foto: Mirror |
Errol tak memungkiri sering ceramah atau menasehati anaknya itu selama berjam-jam, tapi itu penting karena Afrika Selatan adalah tempat yang keras. "Afrika Selatan tidak pernah menjadi tempat yang mudah untuk tinggal," tandasnya.
Perceraian dan Meninggalkan Elon
Setelah 16 tahun menikah, Errol bercerai dengan istrinya. Sehingga mungkin itu juga mengganggu kehidupan para anak mereka. Errol terang-terangan terpikat dengan daun muda.
"Istriku cantik, namun akan selalu ada gadis lebih cantik dan lebih muda. Aku sungguh mencintai Maye tapi aku jadi kacau," kisah Errol.
Elon kemudian pindah ke Kanada, lalu Amerika Serikat. Dari jauh, Errol menyaksikan anaknya jadi salah satu entrepreneur tersukses di dunia. Adiknya Kimbal juga berhasil jadi pengusaha restoran.
Errol bersama istri barunya Heidi diajak pindah ke Amerika Serikat dan mereka pun ke sana pada tahun 2002. Rumah mereka di Los Angeles berdekatan dengan Elon.
Tapi Heidi yang asli Afrika Selatan tidak betah karena jauh dari keluarga. Maka dua tahun kemudian, mereka balik ke negara itu. Errol merasa anaknya tersinggung karena keputusan itu.
"Elon marah padaku. Dia murka tidak bisa memaksaku mencintai Amerika seperti dirinya. Aku menolak hidup di sana. Aku sudah coba tapi balik lagi," katanya.
Bahkan Elon disebutnya mempersulit proses kepulangan mereka ke Afrika. Walau demikian, hubungan ayah dan anak ini sempat membaik sebelum kembali pecah karena Errol menghamili pacar barunya.
"Pacarku yang berusia 30 tahun hamil dan kami memiliki anak. Kabar ini tersebar dan mereka menilai aku sebaiknya pergi ke panti jompo saja, tidak usah bersenang senang dan punya bayi," sebut Errol.
"Tapi aku bukan orang jahat. Aku tidak menyesali apapun. Aku hanyalah ayah yang mencintai semua anaknya dan bahagia mereka aman dan sehat," tandasnya. (fyk/rou)